Meskipun BMKG menyebut kejadian tersebut sebagai "fenomena cuaca ekstrem puting beliung," Erma tetap mempertahankan argumennya dengan menyatakan bahwa secara visual, puting beliung dan tornado memiliki kemiripan, namun dalam intensitas yang berbeda.
Guswanto dari BMKG mengakui kemiripan visual antara tornado dan puting beliung, tetapi menjelaskan bahwa istilah tornado lebih sering digunakan di Amerika untuk kejadian dengan intensitas yang lebih besar dan dimensi yang lebih luas, yang dapat menyebabkan kerusakan luar biasa.***