Pakar BRIN Berbicara Setelah Viralnya Kejadian Tornado di Rancaekek

- 23 Februari 2024, 13:20 WIB
Bencana alam angin kencang yang terjadi di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung apakah tornado pertama di Indonesia?
Bencana alam angin kencang yang terjadi di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung apakah tornado pertama di Indonesia? /

RESPONSULTENG - Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, memberikan tanggapannya setelah kejadian angin kencang di Rancaekek, Jatinangor, Jawa Barat, viral dan diklaim sebagai 'tornado' pertama di Indonesia.

Erma, yang sebelumnya menyatakan kejadian tersebut sebagai tornado, tetap mempertahankan pendiriannya meskipun dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang lebih cenderung menggunakan istilah puting beliung.

Dia menjelaskan bahwa perbedaan utama antara puting beliung dan tornado adalah dalam skala kekuatan dan radiusnya.

Baca Juga: Peneliti BRIN Menyelidiki Angin Kencang di Rancaekek Sebagai Tornado Pertama di Indonesia

Puting beliung cenderung pada skala mikro (0-2 km), sedangkan tornado berada pada skala meso (lebih dari 2 km).

Erma menegaskan bahwa fenomena tornado dapat terdeteksi dari satelit jika skala kekuatannya mencapai meso, yang memudahkan prediksi.

Namun, dia juga menyatakan bahwa fenomena tornado yang terjadi di Rancaekek memiliki dampak kerusakan yang lebih luas dan parah dibandingkan dengan kasus sebelumnya.

Ini menjadikannya sebagai fenomena 'small tornado' pertama yang dapat dideteksi dari satelit.

Baca Juga: Tanggung Jawab AHY sebagai Menteri ATR: Tugas dan PR yang Harus Diselesaikan

Meskipun BMKG menyebut kejadian tersebut sebagai "fenomena cuaca ekstrem puting beliung," Erma tetap mempertahankan argumennya dengan menyatakan bahwa secara visual, puting beliung dan tornado memiliki kemiripan, namun dalam intensitas yang berbeda.

Guswanto dari BMKG mengakui kemiripan visual antara tornado dan puting beliung, tetapi menjelaskan bahwa istilah tornado lebih sering digunakan di Amerika untuk kejadian dengan intensitas yang lebih besar dan dimensi yang lebih luas, yang dapat menyebabkan kerusakan luar biasa.***

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah