Sering Dianggap Bulan Penuh Malapetaka, Begini Tanggapan Buya Yahya Tentang Bulan Muharram

- 14 Juli 2022, 07:20 WIB
Buya Yahya menjawab anggapan bahwa pernikahan di bulan Muharram tidak diperbolehkan.
Buya Yahya menjawab anggapan bahwa pernikahan di bulan Muharram tidak diperbolehkan. /Tangkap layar YouTube.com/Al-Bahjah TV

RESPONSULTENG - Dalam kalender Islam atau kalender Hijriyah, bulan yang paling pertama adalah bulan Muharram dalam tahun Hijriyah.

Selain itu, masyarakat Jawa juga sering menyebut bulan Muharram sebagai bulan suro.

Tak jarang kepercayaan dari masyarakat mengenai hal mistis pada bulan Muharram ini ada yang mengatakan bulan keramat ada juga yang mengatakan bulan penuh malapetaka.

Baca Juga: Jalani Diet DASH, Begini Pola Makan Penderita Hipertensi

Sebagian besar masyarakat mempercayai mengenai bulan Muharram atau bulan suro adalah bulan yang keramat sehingga banyak yang tidak mau mengadakan acara atau membangun rumah karena takut dengan malapetaka.

Akan tetapi menurut Buya Yahya penjelasan mengenai hari keramat itu hanya satu dan bukan pada bulan Muharram atau bulan apapun.

Semua bulan adalah hari yang baik dan diberkahi Allah SWT. Sebagai hamba sebaiknya selalu berprasangka baik terhadap sesuatu.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengatakan bahwa bulan Muharram bukanlah bulan malapetaka melainkan bulan yang penuh rahmat.

Baca Juga: Rakor Pengembangan Kawasan Pangan Nusantara Dibuka Oleh Gubernur Sulawesi Tengah

Halaman:

Editor: Syalzhabillah

Sumber: Portal Jember (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x