RESPONSULTENG - Baru-baru ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diawal dengan dinonaktifkannya fitur keamanan Windows Defender.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas Windows Defender sebagai benteng pertahanan siber, terutama di instansi pemerintah.
Apa itu Windows Defender?
Windows Defender adalah antivirus bawaan yang sudah terinstal di semua perangkat Windows. Fungsinya untuk melindungi perangkat dari berbagai jenis malware, termasuk virus, ransomware, dan spyware.
Windows Defender secara berkala diperbarui dengan definisi virus terbaru untuk memastikan perlindungan yang optimal.
Bagaimana Windows Defender Bisa Ditembus?
Meskipun Windows Defender merupakan antivirus yang cukup mumpuni, namun bukan berarti tidak dapat ditembus.Para peretas (hacker) selalu mencari celah dan mengembangkan malware baru untuk mengelabui sistem keamanan.
Dalam kasus serangan ransomware di PDNS 2, diduga para hacker berhasil menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender sebelum melancarkan aksinya.