Windows Defender: Benteng Pertahanan BSSN yang Ditembus Ransomware?

- 29 Juni 2024, 17:40 WIB
Baru-baru ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diawal dengan dinonaktifkannya fitur keamanan Windows Defender.
Baru-baru ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diawal dengan dinonaktifkannya fitur keamanan Windows Defender. /PETE LONFORTH FROM PIXABAY

Apakah Windows Defender Masih Layak Digunakan?

Meskipun ada beberapa kelemahan, Windows Defender tetap menjadi pilihan antivirus yang cukup handal untuk pengguna awam.

Baca Juga: Terkait Keamanan Data Nasional, Muncul Usulan Pembentukan Pansus PDN

Pengguna dapat meningkatkan efektivitas Windows Defender dengan:

  • Mengaktifkan semua fitur keamanan: Pastikan semua fitur keamanan Windows Defender, seperti real-time protection, cloud-based protection, dan automatic updates, diaktifkan.
  • Memperbarui definisi virus secara berkala: Pastikan definisi virus Windows Defender selalu diperbarui ke versi terbaru.
  • Menggunakan antivirus tambahan: Untuk perlindungan yang lebih maksimal, Anda dapat menggunakan antivirus tambahan yang terpercaya.
  • Menjaga kebersihan komputer: Hindari mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal, klik tautan mencurigakan, dan selalu berhati-hati saat membuka email.

Kesimpulan

Serangan ransomware di PDNS 2 menjadi pengingat bahwa tidak ada sistem keamanan yang sempurna. Penting untuk selalu waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko serangan siber.

Penggunaan Windows Defender sebagai antivirus bawaan dapat membantu melindungi perangkat Anda, namun pengguna perlu memaksimalkan fitur-fiturnya dan menerapkan kebiasaan berinternet yang aman.

Halaman:

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah