Daftar Kebocoran Data Pemerintah Selama Juni 2024

- 29 Juni 2024, 16:00 WIB
Informasi ini berdasarkan temuan dan laporan yang tersedia hingga tanggal 29 Juni 2024.  Jumlah kasus dan detailnya bisa jadi berubah seiring dengan penyelidikan dan informasi baru yang muncul.
Informasi ini berdasarkan temuan dan laporan yang tersedia hingga tanggal 29 Juni 2024. Jumlah kasus dan detailnya bisa jadi berubah seiring dengan penyelidikan dan informasi baru yang muncul. /pexels

RESPONSULTENG - Informasi ini berdasarkan temuan dan laporan yang tersedia hingga tanggal 29 Juni 2024.

Jumlah kasus dan detailnya bisa jadi berubah seiring dengan penyelidikan dan informasi baru yang muncul.

Daftar Kebocoran Data:

1. Kebocoran Data BPJS Kesehatan (Awal Juni):

  • Berjenis data: Nama lengkap, NIK, nomor BPJS Kesehatan, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nomor telepon,dan riwayat penyakit pasien.
  • Jumlah data: Diperkirakan mencapai 10 juta.
  • Kronologi: Diduga terjadi karena peretasan pada sistem BPJS Kesehatan.
  • Dampak: Berpotensi disalahgunakan untuk penipuan identitas, pencurian data pribadi, dan penyalahgunaan layanan kesehatan.
  • Tindak Lanjut: BPJS Kesehatan telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib dan tengah melakukan investigasi internal.

2. Kebocoran Data KPU (Pertengahan Juni):

  • Berjenis data: Data pribadi pemilih dalam Pemilu 2024, termasuk nama lengkap, NIK, alamat, dan nomor telepon.
  • Jumlah data: Belum diketahui pasti.
  • Kronologi: Diduga terjadi karena kebocoran pada situs web KPU.
  • Dampak: Berpotensi disalahgunakan untuk politik praktis, penipuan identitas, dan gangguan keamanan selama pemilu.
  • Tindak Lanjut: KPU telah menindaklanjuti laporan kebocoran ini dan melakukan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan sistem.

3. Kebocoran Data Kemendikbud (Akhir Juni):

  • Berjenis data: Data peserta didik dan tenaga pendidik, termasuk nama lengkap, NIK, alamat, dan nomor telepon.
  • Jumlah data: Belum diketahui pasti.
  • Kronologi: Diduga terjadi karena celah keamanan pada sistem Kemendikbud.
  • Dampak: Berpotensi disalahgunakan untuk penipuan identitas, penculikan anak, dan pemerasan.
  • Tindak Lanjut: Kemendikbud sedang melakukan investigasi terkait kasus ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kebocoran data terulang kembali.***

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah