Teknik Studi Air Limbah Menemukan Varian Virus Lebih Cepat

- 8 Juli 2022, 06:37 WIB
Warga yang sedang Menerima Suntikan Vaksin
Warga yang sedang Menerima Suntikan Vaksin /Muhammad Basir-Cyio/Nancy Lapid/Reuters


RESPONSULTENG - Berikut rangkuman beberapa penelitian terbaru tentang COVID-19. Mereka termasuk penelitian yang memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan yang belum disertifikasi oleh peer review.

Teknik studi air limbah baru menemukan varian sebelumnya. Dengan hanya sedikit limbah mentah dan teknik analisis baru, para peneliti dapat menentukan campuran genetik varian SARS-CoV-2 di masyarakat dan mendeteksi varian baru hingga 14 hari sebelum mulai muncul pada usap hidung pasien, menurut laporan terbaru.

Dikutip Responsulteng.com dari laporan wartawan Reusters, Nancy Lapid, bahwa sampai saat ini, tingkat materi genetik SARS-CoV-2 dalam air limbah dapat membantu melacak distribusi dan penularan infeksi tetapi tidak menghasilkan informasi tentang varian individu.

Baca Juga: Acara Balet Amal Diadakan Untuk Membantu Kelompok Tari Nasional Ukraina

Pengujian metode baru untuk pengawasan genomik air limbah di kampus University of California, San Diego dari November 2020 hingga September 2021 mendeteksi banyak varian.

Varian tersebut adalah Epsilon, Alpha, dan Delta "lebih awal dan lebih konsisten daripada sampel klinis, dan mengidentifikasi beberapa contoh penyebaran virus" yang tidak terdeteksi dengan pemantauan tradisional, para peneliti melaporkan pada hari Kamis di Nature.

"Pengambilan sampel lebih lanjut dari air limbah di San Diego dari September 2021 hingga Februari 2022 mendeteksi keberadaan varian Omicron lebih dari 10 hari sebelum deteksi klinis pertama di kota itu," kata mereka.

Memantau air limbah dari bangunan atau tempat individu seperti sekolah dan bandara berpotensi "digunakan untuk mengarahkan intervensi kesehatan masyarakat yang lebih baik secara real-time," saran para peneliti.

Baca Juga: Ada PMK dan Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diimbau Patuhi Prokes Saat Idul Adha

"Di banyak tempat, pengawasan klinis standar untuk varian baru yang menjadi perhatian tidak hanya lambat tetapi juga sangat mahal," rekan penulis Kristian Andersen dari Scripps Research di La Jolla, California mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Tetapi dengan alat baru ini, Anda dapat mengambil satu sampel air limbah dan pada dasarnya membuat profil seluruh kotam,".***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah