Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari, sehingga sangat cocok digunakan oleh jemaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.
“Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile,” ujar Nizar yang dalam kesempatan ini juga sempat mencoba rompi penurun panas di KKHI.
Baca Juga: Pagi Ini Presiden Joko Widodo Tiba di Indonesia
Selain untuk petugas seksus, rompi ini juga sangat cocok digunakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Ini juga bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari, jadi tidak perlu lagi gunakan payung apalagi bobotnya hanya 2 kg,” kata dia.***