Network
RESPONSULTENG - Tidak kurang dari 300 orang pengunjuk rasa ditahan polisi India karena protes ke Napur Sharma, Jubir Partai BJP.
Unjuk rasa kaum muslim tersebut berujung bentrok karena polisi sudah tidak mampu mengendalikan diri saat berhadapan dengan masa. Politisi Napur Sharma adalah kader partai politik yang berkuasa, Bharatiya Janata Party (BJP), yang ditengarai melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Di samping menangkap demonstran, pemuda yang melakukan pengancaman terhadap Napur Sharma yang diunggah di media sosial dalam bentuk video. Atas tindakan tegas aparat keamanan pada Jumat, 10 Juni 2022, kondisi di Kota Uttar Pradesh, India Utara mencekam.
Baca Juga: VIRAL !! Video Cleaning Service Membersihkan Sepatu, Begini Klarifikasinya
Napur Sharma juga mengakui jika pihaknya banyak mendapat teror ancaman. Bahkan, kata Dia, keluarganya juga mendapat ancaman bom.
“Ditemukan bom tidak aktif di sekitar rumah keluarga saya”, kata Napur kepada pihak berwajib. Atas laporan tersebut, Rumah Napur dalam penjagaan ketat aparat keamanan di New Delhi, tempat politisi yang berprofesi advokat ini bermukim.
Kerusuhan yang bermula karena kekecewaan warga kepada aparat kepolisian sebab hingga saat ini belum menahan Sharma. Akibatnya, aksi berlanjut pada 12 Juni 2022 sehingga aparat melakukan penangkapan.
Baca Juga: Meninggal di Madinah, Ini Sakit yang Diderita Seorang Jemaah Haji asal Lamongan
Sejumlah negara Arab seperti Qatar, Arab Saudi, UEA, Oman, dan Iran mengajukan protes dan menuntut permintaan maaf kepada Sharma.
Menyadari kekhilafannya dan desakan sejumlah pihak, Napur Sharma, telah melayangkan permintaan maaf di sejumlah media massa. Napur menyatakan mencabut semua ucapannya jika ada penganut agama lain merasa tersinggung dengan apa yang disampaikan dalam suatu wawancara di salah satu stasiun TV setempat. Adapun permohonan maaf yang diunggah di Instagram pribadinya @napursharma_bjp selengkapnya
