Populasi India Diprediksi akan Melampaui China

18 November 2023, 08:33 WIB
PBB menyebut India akan menyalip China sebagai negara terpadat di dunia. /Reuters/

RESPONSULTENG - Penduduk di India diprediksi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bakal melampaui penduduk China di tahun yang akan datang.

Hal tersebut akan membuat China terlengserkan sebagai negara terpadat di dunia.

Perserikatan bangsa-bangsa menyebut populasi secara global diperkirakan akan mencapai delapan miliar pada pertengahan November 2022 yang dilaporkan dan dirilis pada hari populasi dunia, 11 Juli 2022.

Baca Juga: Menjadi Pemain Terkini yang Di Lepas Manchester United Andreas Pereira ke Fulham

Diperkirakan populasi di India akan meningkat menjadi seribu empat ratus dua puluh sembilan miliar, dan saat ini populasi India mencapai seribu empat ratus tujuh belas miliar.

Populasi dunia saat ini masih tumbuh, namun kecepatan pertumbuhannya melambat sesuai penjelasan dari Direktur Divisi Kependudukan Departemen urusan ekonomi dan sosial, John Wilmoth.

“Kami memperkirakan akan mencapai 8 miliar akhir tahun ini, 9 miliar sekitar tahun 2037 dan 10 miliar sekitar tahun 2058. Populasi global diperkirakan akan mencapai ukuran puncaknya pada tahun 2080-an sekitar 10,4 miliar orang,” ucapnya.

Dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda di setiap negara, China sebagai negara penduduk terpadat di dunia tapi pertumbuhannya melambat.

Baca Juga: Mudah Banget, Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet

“Tingkat pertumbuhan berbeda di setiap negara. Saat ini Cina adalah negara terpadat di dunia (1,426 miliar) tetapi pertumbuhannya melambat. Suatu saat di tahun 2023, kami berharap India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia,” ucapnya lagi.

Sementara itu, Direktur Institut Internasional, Dr KS James untuk Ilmu Kependudukan justru memberikan pandangan yang berbeda.

“Yang menjadi perhatian bukan peningkatan tetapi kualitas penduduk dalam hal pendidikan yang lebih baik, tingkat keterampilan dan semacamnya,” ucapnya.

Dijelaskan dalam laporan tersebut bahwa populasi di atas enam puluh lima tahun tumbuh lebih cepat dari populasi yang lebih mudah.

Baca Juga: No:ze Disebut Lupa Jati Diri karena Jadi Influencer

“Dari tahun 1950-2050, kami berharap populasi di atas 65 akan tumbuh dari 5 menjadi 16 persen dari total. Pada tahun 2100 diproyeksikan bahwa populasi global di atas usia 65 tahun akan jauh lebih besar daripada populasi di bawah usia 15 tahun,” kata Wilmoth.

Aktivis gender dan iklim mengatakan bahwa sebenarnya yang terpenting adalah hal kedepannya, dalam menyikapi laporan tersebut.

“Apa selanjutnya? Hasil terpenting dari mengetahui perkiraan ini adalah, bagaimana pemerintah akan meningkatkan investasi mereka pada akses seksual dan reproduksi dan mengambil langkah proaktif untuk mengatasi perubahan iklim dan memperhatikan bagian masyarakat yang rentan dan terpinggirkan," katanya.

Menurutnya, perempuan dan anak perempuan di India telah lama menanggung beban program keluarga berencana dan terkait kontrasepsi.

Baca Juga: Boy Group Baru IST Entertainment ATBO Umumkan Nama Fan Club Menjelang Debut

“Perempuan dan anak perempuan harus diberdayakan untuk menjadi pembuat keputusan dan memiliki otonomi tubuh untuk memutuskan kapan dan jika, untuk memiliki anak,” kata aktivis gender.

Oleh karena itu perlu adanya diskusi holistik dalam peningkatan investasi dan program seputar pendidikan seksualitas untuk mencegah pernikahan dini.*** (Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com yang berjudul "Bukan Lagi China, India Bakal Jadi Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia").

Editor: Syalzhabillah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler