Inisiatif Tetra-Pandu 2024: Langkah Mengurangi Tingkat Rawan Pangan di Sulawesi Tengah

- 27 April 2024, 23:24 WIB
Punya Banyak Pengalaman di Pemerintahan, Segini Kekayaan Rusdy Mastura Gubernur Sulawesi Tengah
Punya Banyak Pengalaman di Pemerintahan, Segini Kekayaan Rusdy Mastura Gubernur Sulawesi Tengah /

RESPONSULTENG - Pada 2023, kerentanan pangan di Sulawesi Tengah meningkat dibandingkan 2022. Berdasarkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023, jumlah kecamatan yang rawan pangan (prioritas 1) meningkat dari 4 menjadi 25 kecamatan pada Sabtu, 27 April 2024.

Kondisi kerentanan terhadap kerawanan pangan disebabkan oleh kombinasi dari berbagai dimensi kerawanan pangan di Sulawesi Tengah yang pada tahun 2022 masih tinggi.

Salah satu dimensi tersebut, yaitu letak geografis daerah yang susah dijangkau atau minim aksesibilitas karena infrastruktur yang belum mendukung, seperti daerah-daerah yang berada di kepulauan, pedalaman dan pegunungan sehingga menyebabkan ketersediaan, keterjangkauan dan kemanfaatan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) masih rendah.

Baca Juga: Pemerintah Sulawesi Tengah Meluncurkan Program Inovasi Tetra-Pandu 2024 guna Atasi Daerah Rawan Pangan

Olehnya, diperlukan upaya intervensi langsung ke daerah-daerah rawan pangan tersebut diantaranya berupa Inovasi Sektor Pangan yaitu Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu atau disingkat Tetra Pandu.

Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kemajuan pada kemampuan distribusi pangan sampai kepada masyarakat dalam jumlah yang cukup, aman, bermutu, beragam, bergizi dan terjangkau dan sekaligus dapat menurunkan presentase daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah.

Pada Inovasi ini terdapat 4 (empat) atau tetra Konsep yaitu : (i) Terminal Pangan yang menjawab permasalahan tingginya harga pangan, rendahnya diversifikasi pangan dan meringkaskan tata niaga serta memotong rantai pasok tengkulak; (ii) Transportasi Pangan yang menjawab permasalahan pola distribusi pangan, kecukupan konsumsi pangan sesuai jumlah kalori perkapita, pemenuhan skor pola pangan harapan dan mempercepat akses pangan : (iii) Keterpaduan Pangan yang menjawab permasalahan sektoral penanganan pangan, keterpaduan tugas dan fungsi penyediaan, ketersediaan, kecukupan, keterjangkauan & pengawasan pangan serta (iv) Keterpaduan sasaran bahwa lokasi pilot project yang ditentukan adalah prioritas Rawan Pangan yang bersinggungan dengan daerah kemiskinan ekstrim, stunting, desa tertinggal dan lainnya.

Baca Juga: Wakil Gubernur Ajak Inkindo Berkolaborasi dalam Pembangunan Sulawesi Tengah sebagai Penyangga IKN

Pada pelaksanaan program ini, dilaksanakan pada 5 (lima) desa sebagai Prioritas I (sangat rawan) yaitu : Desa Walandano di Kabupaten Donggala, Desa Labuan, Desa Toyado, Desa Silanca di Kabupaten Poso dan Desa/Pulau Bambu di Kabupaten Tojo Una-Una yang sebelumnya sudah ditetapkan melalui SK Gubernur Sulteng No. 500.6.1/15.1/Bappeda-G.ST/2024 tentang Penetapan Desa Percontohan Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu Tahun 2024.

Halaman:

Editor: Syalzhabillah

Sumber: sultengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x