Rektor Untad akan Pecat Putera Basir Cyio sebagai Dosen Non-PNS; Dr Fardhal: Akan Sabar Terima Putusan Rektor

- 3 Januari 2024, 12:21 WIB
Prof Amar sebagai Rektor Terpilih Univeristas Tadulako (Untad)
Prof Amar sebagai Rektor Terpilih Univeristas Tadulako (Untad) /Instagram Humas Untad

RESPONSULTENG – Putera Sulung mantan Ketua Senat Untad, Muhammad Basir Cyio, bernama Dr Ir. Muhammad Fardhal Pratama, SP. M.Agr., IPM., kini teracam dipecat oleh Rektor Untad, Prof Dr Amar Akbar Ali, ST. MT., setelah 7 tahun mengabdi sebagai Dosen Non-PNS. Dr Fardhal yang selama ini mengajar dan membimbing mahasiswa S1 pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako.

Namun kini nasibnya di ujung tanduk setelah Rektor Prof Amar meminta nama yang ada Cyio-Cyio nya dicoret merah.
 
Menurut Dr Fardhal kepada media ini, yang ditemui di Palupi kemarin, menuturkan, pihaknya telah mengetahui setelah kakak sepupunya memberitahukan, tidak lama setelah salah seorang pimpinan Fakultas Pertanian menghubungi kakak sepupunya.

Baca Juga: Bawaslu Kepri Dituduh Mencopot Spanduk Prabowo Gibran, Dilaporkan ke Polisi

Menurut penyampaian pimpinan fakultas ke kakak sepupunya, Rektor Untad dalam sebuah rapat meminta agar putera mantan Ketua Senat yang ada Cyio-Cyionya itu dicoret merah.

Pihaknya tidak ingin memperpanjang sebagai tenaga dosen NonPNS. Alasannya, masih punya tunggakan angusaran pengembalian perjadin di IPCC sebesar Rp89  juta.
 
Menanggapi ancaman Rektor Untad, Dr Ir Muhammad Fardhal Pratama, SP., M.Agr., IPM, menyatakan jika itu menjadi keputusan Rektor yang disampaikan dalam sebuah rapat yang meminta namanya untuk dicoret merah, maka pihaknya ikhlas menerima.

“Saya pasrah, mau apa juga kita kasian kalau Rektor sudah memutuskan saya dicoret merah. Semua saya kembalikan kepada kuasa Allah”, tuturnya berusaha tabah menerima kenyataan.
 
Fardhal mengakui, sebenarnya bukan Cuma dirinya yang belum mampu melunasi, tapi karena kondisi ayah saya (Basir Cyio, red) seperti ini maka keluarga memohon diberi waktu. Jika pihaknya ada uang, tidak mungkin tidak melunasi. Jadi jika itu dijadikan alasan untuk memecat saya, maka saya sudah terima, kata Fardhal.

Baca Juga: Gemini, Terhubung dengan Komunitas: Berita Sosial dan Aktivitas Hari Ini!
 
Terkait dengan nasib tragis yang dialamatkan pada keluarga Basir Cyio, ternyata bukan hanya dialami oleh putera sulung Basir Cyio. Sebelumnya, isteri Basir Cyio, Dr Hj. Fadhliah Liwesigi, S.Sos., M.Si., yang sedang menjabat Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Untad, juga mengalami hal yang sama.

Menurut Dr Fadhliah Liwesigi yang ditemui Senin, 1 Januari 2024 di Perdos Tondo Untad, membenarkan jika dirinya juga akan dicopot di posisi Ketua Jurusan.
 
Menurut Fadhliah, pihaknya telah dipanggil oleh Dekan FISIP, Prof Dr. Muhammad Khairil, M.Si., MH., yang menyampaikan rencana pemberhentiannya. Masih kata Fadhliah, Dekan telah menjelaskan jika berkali-kali ditelpon Pak Rektor Prof Amar, agar segera usulkan pemberhentian Dr Fadhliah, karena Jurusan Ilmu Komunikasi akan ditutup. Mendengar penjelasan Dekan FISIP, Dr Hj Fadhliah Liwesigi menyatakan kesiapannya untuk diberhentikan.

“Demi hubungan baik antara Bapak (Prof Khairil) dengan Pak Rektor, Bapak usulkan saja pemberhentian saya Pak Dekan’, kata Fadhliah kepada dekan saat dipanggil.
 
Menurut Fadhliah, Dekan FISIP telah mengusulkan pemberhentiannya, sehingga saat ini tinggal menunggu SK-nya, tambah Fadhliah.
 
Dr Fadhliah menuturkan jika dia dan anak-anaknya selalu diberi wejangan oleh bapak (Basir Cyio), bahwa jangan sekali-kali menganggap cobaan itu adalah kebencian Allah, tetapi itu adalah jembatan hikmah yang Allah titipkan.

“Anak-anak saya juga sudah terima semua apapun perlakuan yang dialami, kami sudah siap. Jabatan itu, pekerjaan, kalau bukan kita ditinggal, maka kita yang meninggalkan, itulah pesan bapak yang kami pegang”, kata Fadhliah tegar.
 
Sementara itu, putera kedua (bungsu) Basir Cyio, yang juga hadir mendampingi Ibunya, dr. Muhammad Asep Dwitama, S.Ked., M.KM., mengatakan, pihaknya sudah dipesan oleh sang Ayah (Basir Cyio), jangan cengeng dalam menghadapi hidup, sepahit apapun itu.

"Dan inilah yang kami pegang di saat ayah saya diperlakukan oleh orang-orang yang dulu keluar masuk di rumah, dan saya saksi yang selalu membukakan pintu di rumah jabatan rektor waktu saya masih SMA dan kuliah," katanya menceritakan.
 
Baik istri Basir Cyio, Dr Hj Fadhliah Liwesigi, S.Sos., M.Si, maupun kedua putera mereka, Dr.Ir Muhammad Fadhal Pratama, SP., M.Agr., IPM., dan dr. Muhammad Asep Dwitama, S.Ked., M.KM., sepakat sabar, tabah dan tawakkal kepada Allah atas semua cobaan yang sedang dihadapi.

Menurut Dokter Asep yang biasa disapa Cecep, dirinya hanya berdoa, semoga kita semua, termasuk Pak Rektor sehat dan panjang umur, dan 15 atau 20 tahun mendatang masih bisa dipertemukan beliau.

Dokter Asep ingin mencium tangan Prof Amar untuk berterima kasih telah mengajarkan bagaimana untuk bersabar dalam menghadapi cobaan hidup dan perlakuan dzolim. “Cuma itu doa dan harapan saya kepada Allah semoga sama-sama panjang umur dan dipertemukan dengan Pak Rektor 20 tahun mendatang," katanya lirih.

Mengkonfirmasi hal tersebut Media ini mencoba untuk menghubungi Rektor Untad melalui whatsapp, dengan beberapa pertanyaan. Berikut isi pesannya:

Assalamualaikum wr. wb.
Selamat pagi Pak Rektor

Mohon kesediaan Pak Rektor memberi konfirmasi. Kami Tim Respon meminta penjelasan terkait rencana pemberhentian anak dari Pak Basir Cyio.

Berikut beberapa pertanyaannya yang kiranya bisa Pak Rektor berikan respon secara clear, sebagai hak jawab dari Bapak.

1. Timbul berbagai opini di masyarakat kampus bahwa seakan ada kesan, kemenangan Pak Rektor dalam Pilrek dijadikan alat balas dendam bagi mereka yang tidak memilih Bapak dalam Pilrek. Tanggapan Bapak bagaimana dengan hal tersebut?

2. Jika hanya anak Prof Basir belum bisa melunasi pengembalian karena kondisi keluarga, menurut Bapak sebagai pimpinan apakah logis mengorbankan masa depan seorang generasi penerus?

3. Bagaimana tanggapan Bapak terkait isu yang beredar bahwa Bapak adalah pimpinan terkesan otoriter dalam memimpin Untad?

Demikian pertanyaan dari kami, kiranya Bapak bisa merespon melalui pesan Whatsapp

Terima kasih

Demikian isi pesan wawancara tersebut. Hingga berita ini dipubkikasikan Rektor Untad yang telah dihubungi melalui Whatsappnya belum memberikan respon apapun perihal pertanyaan tersebut. Ketika dihubungi juga tidak mengangkat telepon.***

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah