Dihimpun dari berbagai sumber, termasuk dari hasil Riset Klara Matouskova and Laura N. Vandenberg, Department of Environmental Health Sciences, School of Public Health and Health Sciences, University of Massachusetts, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa baik atau buruk, kemajuan teknologi dan penggunaan bahan kimia di abad terakhir, telah meningkatkandan memudahkan kesejahteraan individu dan masyarakat.
Namun, kemajuan ini tidak datang tanpa biaya besar dalam hal pengelolaan lingkungan, dan agak paradoks dengan konsekuensi yang tidak diinginkan, sebagai dampak dari suatu aktivitas atastindakan yang berkaitan dengan kesehatan manusia.
Sebut saja misalnya, ftalat, yang ditambahkan ke pipa fleksibel (fitur penting dari peralatan medis), sangat mengganggu dan mengancam reproduksi pria, tulis tim peneliti tersebut.
Akan tetapi, konflik antara manfaat keselamatan ataul kenyamanan versus biaya tak terduga bagi kesehatan manusia, hanyalah salah satu dari banyak segi kontroversial dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bahan kimia kaitannya dengan lingkungan.
Pengambilan keputusan kesehatan lingkungan juga meluas keidentifikasi solusi yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan, melakukan tindakan pencegahan dan mencegah "ancaman yang dinilai masuk akal”, urai lebih lanjut dalam tulisan tersebut.
Baca Juga: Gus Yaqut Minta Pembimbing Haji Tahun Depan Lebih Sigap
Mengatasi dampak yang tidak proporsional dari beban lingkungan pada masyarakat, dan mempertimbangkan hak-hak individu, perlu terus menjadi bagian dalam manajemen lingkungan.
Kewajiban ini termasuk hak individu untuk mengetahui (atau tidak mengetahui) tentang paparan kondisi lingkungan kerja setiap orang. Di sini, dibutuhkan prinsip kesehatan lingkungan yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan kesehatan lingkungan terhadap bahan kimia yang dapat berdampak pada lingkungan.
Dalam kaitan relevansi itulah, maka mendiskusikan perihal lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja, menjadi bagian topik yang didiskusikan saat berlangsung International Conference sebagai rangkaian Dies Natalis ke-5 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako, khsususnya “Manajemen Darurat Bencana Dan Siaga Dalam Menjamin Ketahanan Pangan Dan Gizi Untuk Mencegah Kekurangan Gizi Termasuk Stunting”.