Ahok Memilih Menjadi Jaksa Agung Jika Ganjar-Mahfud Memenangkan Pemilu

- 9 Februari 2024, 17:32 WIB
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta pada Minggu, 4 Februari 2024.
Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta pada Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/Aprillio Akbar/

RESPONSULTENG - Basuki Tjahaja Purnama, mantan Komisaris Utama PT Pertamina, menyatakan bahwa dia lebih memilih menjadi Jaksa Agung daripada menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sebuah acara di Jakarta Selatan pada Kamis (8/2/2024).

Ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi Ketua KPK jika pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berhasil memenangkan Pemilu 2024.

Baca Juga: Ahok Berharap Masuk TPN Ganjar-Mahfud di Putaran Kedua

Ahok menegaskan bahwa dia tidak ingin berspekulasi tentang hal tersebut. Dia mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menawarinya jabatan dalam pemerintahan. Saat itu, Jokowi menanyakan dalam bidang apa Ahok ingin membantu.

"Saya tanya Pak Jokowi, 'Pak Jokowi pengen saya bantu apa?' (lalu dijawab) 'Pak Ahok mau bantu apa?' 'Saya mau bantu industri-industri tidak bangkrut Pak'. Ini cerita dalam tahanan lho, 2018," ujar Ahok.

Ahok menjelaskan bahwa dia ingin membantu dalam bidang industri karena impor telah menghancurkan industri kecil di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Putus Asa! Inspirasi Sukses dari Mereka yang Berhasil Menaikkan Berat Badan Secara Signifikan

Dia bahkan berencana untuk menjadi Direktur Jenderal Bea Cukai untuk menghentikan penyelundupan. Namun, karena terbentur usia, Ahok tidak bisa lagi menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai.

Halaman:

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah