Malam Jumat Ruh Pulang ke Rumah, Begini Gus Baha Menjelaskan

- 1 September 2022, 20:25 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Tangkap Layar Youtube/@Najwa Shihab/


RESPONSULTENG - 
Suguhan rohani dari Gus Baha selalu menarik untuk disimak. Tutur yang komunikatif dipadu dengan realita sosial menjadi penunjang ceramahnya terus dicari.

Realita yang kali ini dituturkan oleh Gus Baha adalah setiap malam Jumat, ahli kubur atau orang yang sudah meninggal akan pulang ke rumahnya.

Sebagian masyarakat masih meyakini jika ruh orang yang sudah di alam kubur akan mengunjungi rumahnya pada malam Jumat.

Keyakinan yang melekat kuat itu membuat masyarakat yang percaya selalu bersiap menyambut pulangnya ruh itu.

Setiap malam Jumat, di tempat tertentu di dalam rumahnya, akan disiapkan ritual khusus.

Baca Juga: Peringatan Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia Esok Hari

Tujuannya satu: menjemput orang meninggal.

Kebiasaan sebagian masyarakat itu diingatkan oleh ulama NU itu.

Ia mengingatkan masyarakat yang masih percaya tidak memandang berlebihan terkait hal itu.

Apalagi sampai menyiapkan suguhan, bahkan ritual khusus. "Itu termasuk perbuatan syirik. Dosa besar," kata Santri Mbah Moen itu.

Secara logika, ujar Gus Baha, masyarakat harus memahami yang mati itu jasad. Ruh, tutur Gus Baha, tidak pernah mati.

"Namun, meskipun ruh tidak pernah mati atau tetap hidup, ruh itu tidak lagi sibuk dengan suguhan atau ritual itu. Ruh fokus dengan urusannya di alam baru," tutur Ahli Tafsir itu.

Urusan ruh di alam baru sangat pelik. Ruh, kata Gus Baha, akan menghadapi malaikat Munkar dan Nakir.

Baca Juga: 7 Hal Sederhana Dapat Dilakukan untuk Cegah Jika Telanjur Kena Bintitan

"Macam-macam dia hadapi. Pelik sekali," tutur Gus Baha.

Olehnya, Gus Baha mengatakan masyarakat tidak perlu menyiapkan ritual berlebihan. Cukup mendoakan orang yang sudah meninggal.

"Doakan saja. Tidak perlu ada suguhan atau ritual khusus," tutur Gus Baha.

Kenyataan di masyarakat, kata Gus Baha, penyambutan pulangnya ruh di malam Jumat sudah berlebihan.

"Contohnya begini, kalau malam Jumat, kamarnya disediakan rokok karena saat hidup dia senang merokok," tutur Gus Baha.

Ketika suguhan itu berkurang, diyakini orang yang sudah meninggal itu mengambilnya.

“Rokok sudah berkurang nak, kakekmu sudah merokok. Ada juga suguhan kue, katanya kesukaan kakeknya. Setelah digigit tikus katanya kakeknya pulang. Kalau itu diterima, itu sudah ngawur sekali,” kata Gus Baha sambil tertawa dalam ceramahnya.

Baca Juga: 5 Tips Ini Masak Daging yang Empuk

Hal yang begitu, tutur Gus Baha, diyakini masyarakat, terutama di daerah tertentu.

Kalau orang yang meninggal suka uang semasa hidup, kata Gus Baha, akan disediakan uang.

"Pagi diperiksa. Kalau uangnya sudah tidak ada, katanya sudah diambil kakeknya. Ini semua tidak ada sanadnya," ucap Gus Baha.

Wallahualam.*** 

Editor: Taqyuddin Bakri

Sumber: YouTube Berkah Nyantri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x