Lalove, Adakah Hakikat Lain Nama Suling Jadi Nama Jembatan

- 31 Mei 2022, 06:14 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di Jembatan Palu V atau Jembatan Lalove yang baru difungsikan di Palu, Sulawesi Tengah
Sejumlah kendaraan melintas di Jembatan Palu V atau Jembatan Lalove yang baru difungsikan di Palu, Sulawesi Tengah /ANTARA PALU/Basri Marzuki/

RESPONSULTENG-Warga Kota Palu saat mendengar istilah Lalove maka secara refleks akan tertuju pada salah satu alat musik tradisional berupa suling. Sebuah alat yang berfungsi sebagai sarana hiburan.

Bagi masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, alat musik bisa bersifat sakral digunakan dalam upacara adat, seperti kematian, pemujaan, hingga pengobatan. Salah satu alat musik yang dianggap sakral tersebut adalah Lalove sebagaimana dirilis dalam Pariwisataindonesia.id yang menggambarkan alat Lalove pentatonik yang memiliki lima nada mayor.

Baca Juga: Prodi Bahasa Inggris-UNTAD Gelar Masa Bakti Salah Satu Dosen.

Pertanyaannya, apa kaitan antara nama alat musik Lalove dengan nama sebuah jembatan Lalove di Kota Palu? Ini yang belum terungkap hingga saat ini. Jika pun ada pertanyaan terkait nama jembatan Lalove maka umumnya cenderung menjawb bahwa itu diambil dari nama Suling tradisional Suku Kaili.

Tapi mari kita coba memberi hakikat lain walaupun mungkin tidak terlalu tepat tapi apa salahnya jika kita menggeser makna menjadi hakikat yang lebih filosofis. Kita simak uraian singkatnya semoga ada yang membantah dari Pakar Budaya kita.

Dalam kamus Bahasa Kaili-Indonesia-Inggris yang ditulis oleh Donna Evans dan diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah (2003), memberi inspirasi dalam menilik hakikat lain perihal Nama Jembatan Lalove yang diambil dari nama alat musik suling tradisional Lalove.

Pada halaman 113 sampai 114 dalam Kamus Donna Evans, walaupun di situ hanya diuraikan tentang Love yang artinya jenis-jenis burung Elang. Mulai dari tonki love (burung elang, terbang siang hari, bukan malam yang diterjemahkan sebagai hawk, which flies during the day time). Ada juga love ngau, burung elang dengan bulu yg tidak rata alias elang kering yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris kind of hawk with ragged feathers; literally: "dry" hawk.

Baca Juga: “Nasapuaka” : Makna Rasional Sebuah Frasa

Dari sini muncul pertanyaan adakah hakikat burung dengan jembatan? Sepertinya belum terjawab. Lalu coba menyisir kamus sejenis yang kira-kira ada kata “La” atau “Laa” sekedar ingin menjawab Alat suling Lalove disulap menjadi nama Jembatan.

Halaman:

Editor: Muhammad Basir-Cyio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah