Waspada !! Begini Bahaya Menggunakan Obat Nyamuk Bakar

- 11 September 2022, 19:53 WIB
Obat Nyamuk Bakar Tak Hanya Bunuh Nyamuk Tapi Juga Bisa Picu Kanker Paru-Paru pada Manusia. / @sehatyuks.id
Obat Nyamuk Bakar Tak Hanya Bunuh Nyamuk Tapi Juga Bisa Picu Kanker Paru-Paru pada Manusia. / @sehatyuks.id /

RESPONSULTENG - Penggunaan obat nyamuk bakar memang terbukti efektif dalam mengusir nyamuk. Namun, debu dan asap yang dihasilkan dari pembakaran obat nyamuk ini bisa membahayakan kesehatan.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda menggunakan obat nyamuk bakar.

Mewaspadai Bahaya Menggunakan Obat Nyamuk Bakar

Zat berbahaya, seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, hingga formaldehida, akan dilepaskan di udara saat obat nyamuk bakar dinyalakan. Pada beberapa penelitian, zat-zat pada obat nyamuk bakar ini telah terbukti membahayakan kesehatan.

Sebagian orang juga diketahui sensitif terhadap beberapa zat yang terkandung pada obat nyamuk bakar. Kondisi ini dapat memunculkan keluhan, seperti pusing, sakit kepala, mata perih atau iritasi mata, dan juga sesak napas, saat terpapar asap obat nyamuk bakar.

Baca Juga: Simak 5 Manfaat dari Cincau bagi Kesehatan

Tak hanya itu, penggunaan obat bakar nyamuk dalam jangka panjang mungkin akan menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti:

• Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat nyamuk bakar dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena ISPA. Infeksi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, kelelahan, pusing, demam tinggi, hingga sesak napas.

Selain dapat menyebabkan ISPA, zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran obat nyamuk bakar, misalnya formaldehida atau formalin, juga bisa memicu terjadinya serangan asma.

Kandungan sulfur dioksida pada obat nyamuk bakar juga bisa memperburuk asma dan bronkitis.

Halaman:

Editor: Rahmat Hidayatullah

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah