RESPONSULTENG - Dilihat dari kandungannya, penggunaan vape lebih tidak berbahaya daripada merokok tembakau.
Selain itu, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang menggunakan vape untuk berhenti merokok memiliki risiko yang lebih rendah untuk kembali merokok.
Penggunaan rokok elektrik juga terbukti bisa mengurangi gejala putus nikotin, seperti pusing, nafsu makan meningkat, dan susah tidur, yang biasa terjadi ketika seorang perokok berat berhenti merokok.
Baca Juga: Kacang Hijau Bisa Meredahkan Asam Lambung : Berikut Penjelasannya
Rokok tembakau seperti dikutip responsulteng.com dari Alodokter meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru (pneumonia). Beralih dari rokok tembakau ke vape dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi ini.
Walaupun begitu, propilen glikol dapat menyebabkan iritasi pada mulut dan tenggorokan.
Selain itu, efek jangka panjang dari penggunaan rokok elektrik dan paparan zat penambah rasa pada vape yang ikut terhirup ke dalam saluran pernapasan juga belum diketahui.
Kandungan nikotin pada vape pun bukannya tidak berbahaya. Konsumsi nikotin yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, penyakit jantung, hingga stroke.
Baca Juga: Pendaftar Bakal Calon Rektor Universitas Tadulako (Untad) Kembali bertambah