RESPONSULTENG - Kanker kepala dan leher mempengaruhi 30 area kepala dan leher dan, di sejumlah negara telah mempengaruhi sekitar 10,000 pasien setiap tahun.
Mereka yang menderita neoplasma kadang tampak seperti biasa, namun jika didiagnosis lebih awal, berhasil disembuhkan pada sekitar 80-90% kasus, suatu persentase yang agak tinggi.
Seringkali, bagaimanapun, gejala kanker kepala dan leher tidak diperhitungkan oleh pasien, dan baru menyadari ketika penyakitnya sudah berkembang.
Kepala dan leher yang terkena kanker neoplasma lebih kompleks untuk diobati dan angka kematian dalam lima tahun meningkat menjadi 60% dalam kasus tersebut, sebagaiamana dilansir dari laman www.verywellhealth.com dan www.emergency- live.com.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk tetap fokus pada penyakit-penyakit ini dan memberi tahu masyarakat tentang gejala utama dan faktor risiko.
APA PENYEBAB KANKER KEPALA DAN LEHER?
Neoplasma kepala dan leher berkembang dalam banyak kasus dari proliferasi sel skuamosa yang tidak terkendali di tenggorokan, laring, faring, mulut, lidah, bibir, rongga hidung dan sinus paranasal, tetapi juga dapat mempengaruhi kelenjar ludah dan kelenjar tiroid.
Faktor risiko utama neoplasma kepala dan leher adalah penyalahgunaan alkohol, merokok, dan virus HPV (Human Papilloma Virus).
Baca Juga: Bisa Dicoba! Begini Cara Pengobatan Mata Malas
Trauma terus menerus pada selaput lendir rongga mulut dan lidah yang disebabkan oleh gigi juga dapat menyebabkan perkembangan neoplasma.
Kanker kepala dan leher biasanya menyerang pasien pria di atas usia 40 tahun, tetapi juga meningkat di kalangan wanita dan orang muda.