RESPONSULTENG - Dengan penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, ekonomi Rusia terus berkontraksi, tetapi sejauh ini berhasil bertahan dari sanksi Barat atas serangannya di Ukraina, lebih baik dari yang diperkirakan banyak ekonom.
Rusia telah memasuki resesi, sembilan bulan setelah melancarkan serangannya di Ukraina karena sanksi Barat membebani perekonomian, menurut data resmi.
Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut empat persen pada kuartal ketiga, menurut perkiraan awal oleh badan statistik nasional Rosstat yang diterbitkan pada hari Rabu.
Baca Juga: Jadwal Siaran Televisi RCTI Jumat, 18 November 2022, Ada Tukang Ojek Pengkolan
Karena itu mengikuti penyusutan dengan ukuran yang sama pada kuartal kedua, Rusia sekarang memenuhi definisi teknis resesi dengan penurunan PDB dua kuartal berturut-turut.
Namun, penurunan empat persen dalam output ekonomi antara Juli dan September kurang dari kontraksi 4,5 persen yang diperkirakan banyak analis.
Kontraksi didorong oleh penurunan perdagangan grosir sebesar 22,6 persen dan penurunan perdagangan ritel sebesar 9,1 persen. Sedangkan konstruksi tumbuh 6,7 persen dan pertanian tumbuh 6,2 persen.
Ekspor energi