RESPONSULTENG - Banyak negara di Eropa yang memiliki pembangkit nuklir, salah satunya Ukraina.
Bahkan Ukraina salah satu yang memiliki pembangkit nuklir terbesar di Eropa.
Peperangan antara Negara Ukraina dan Rusia berimbas saat pembangkit nuklir di Ukraina pernah mendapatkan serangan beberapa waktu lalu saat perang.
Melansir artikel pada Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina Kehilangan Pasokan Saluran Listrik", pembangkit nuklir Zaporizhzhia Ukraina kembali kehilangan sambungan ke saluran listrik eksternal utama yang tersisa.
Baca Juga: Penurunan Tingkat Pernikahan Akan Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi, Para Ahli Beri Peringatan
Akibatnya harus terus memasok listrik ke jaringan melalui saluran cadangan, kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Sabtu, 3 September 2022.
Badan tersebut juga mengatakan, dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya, bahwa hanya satu dari enam reaktor stasiun yang tetap beroperasi.
Zaporizhzhia, dengan enam reaktor, adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Stasiun tersebut telah dikendalikan oleh pasukan Rusia sejak segera setelah invasi mereka ke Ukraina pada akhir Februari 2022.
Pembangkit nuklir tersebut telah menjadi salah satu titik fokus konflik, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas penembakan di sekitar pabrik.