RESPONSULTENG - Di Iran, keperawanan sebelum menikah penting bagi banyak gadis dan keluarga mereka. Terkadang pria menuntut sertifikat keperawanan sebelum menikah.
Namun dalam setahun terakhir, semakin banyak orang yang berkampanye menentangnya. Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap hal tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia.
"Kamu menipuku untuk menikahimu karena kamu tidak perawan. Tidak ada yang akan menikahimu jika mereka tahu yang sebenarnya."
Inilah yang dikatakan suami Maryam kepadanya setelah mereka melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini 13 Agustus 2022, Biarkan Dia Mengenalmu Lebih Dekat
Dia mencoba meyakinkannya bahwa, meskipun dia tidak berdarah, dia belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya. Tapi suaminya tidak percaya, dan memintanya untuk mendapatkan sertifikat keperawanan.
Ini tidak biasa di Iran. Setelah bertunangan, banyak wanita pergi ke dokter dan menjalani tes yang membuktikan bahwa mereka tidak pernah berhubungan seks. Namun, menurut WHO, tes keperawanan tidak memiliki manfaat ilmiah.
Kisah Maryam ini menjadi kenyataan bagi kebanyakan wanita di Iran. Menjadi perawan sebelum menikah masih penting bagi banyak gadis dan keluarga mereka. Ini adalah nilai yang mengakar kuat dalam konservatisme budaya.
"Itu melukai harga diri saya. Saya tidak melakukan kesalahan apa pun, tetapi suami saya terus menghina saya," katanya. "Saya tidak tahan lagi, jadi saya minum beberapa pil dan mencoba bunuh diri."