RESPONSULTENG - Istana Buckingham mengatakan Selasa bahwa rincian akan dibagikan pada waktunya. Komentarnya muncul setelah muncul pertanyaan tentang berapa banyak yang dihabiskan untuk acara negara selama krisis biaya hidup nasional untuk penobatan Raja Charles III.
“Saya telah melihat sejumlah angka perkiraan yang berbeda beredar, beberapa lebih aneh dari yang lain. Angka sebenarnya akan dibagikan pada waktunya di mana pengeluaran terkait dengan Hibah Negara atau biaya Pemerintah,” kata seorang juru bicara istana Raja Charles III dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan selanjutnya terkait penobatan Raja Charles III mengatakan bahwa acara kenegaraan besar, seperti pemakaman Ratu, cenderung menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dihabiskan untuk mengadakan acara semacam itu, menarik minat global yang besar yang meningkatkan ekonomi nasional.
Baca Juga: Dengan Penobatan Charles III, Kolonialisme akan Kembali Bertengger
“Selain dari perkiraan pengeluaran yang mungkin telah Anda lihat, juga telah dilaporkan bahwa antara satu dan beberapa miliar diharapkan mengalir ke perekonomian sebagai akibat dari Penobatan ini,” lanjut juru bicara itu.
Sebuah kafe memajang poster untuk merayakan penobatan Raja Inggris Charles III di London, Jumat, 28 April 2023. Penobatan akan berlangsung di Westminster Abbey pada Sabtu, 6 Mei.
Kaleng bir, bunting, dan biskuit: Apa arti penobatan bagi ekonomi Inggris.
“Bukan hak saya untuk mengatakan seberapa akurat angka-angka itu, tetapi yang pasti teori tersebut menyatakan bahwa perayaan tersebut merupakan dorongan ekonomi yang sangat besar bagi negara dan sama pentingnya, dengan 100 kepala negara datang ke Inggris untuk acara tersebut, ini adalah kesempatan yang fantastis. untuk berjejaring, untuk Pemerintah, dan untuk menarik minat dari negara-negara tersebut dengan semua yang ditawarkan Inggris.”
Pernyataan tersebut diakhiri dengan meyakinkan publik Inggris bahwa perencanaan penobatan Raja telah memperhatikan “tantangan ekonomi” yang dihadapi negara tersebut, mendorong penyelenggara untuk mencari cara untuk menghasilkan acara tersebut secara efisien, seperti “menggunakan kembali banyak elemen seremonial, bukan menugaskan yang baru.”
Ada banyak spekulasi tentang bagaimana Raja bermaksud menjadikan penobatannya lebih inklusif sambil mencerminkan visinya tentang monarki masa depan. Kita harus menunggu dan melihat, tetapi satu indikasi awal diumumkan pada hari Jumat ketika Istana Buckingham mengungkapkan bahwa para pemimpin agama akan memimpin prosesi pertama ke Westminster Abbey.
Mereka akan diikuti oleh perwakilan dari masing-masing dari 15 wilayah tempat Raja menjadi kepala negara. Pembawa bendera masing-masing negara akan didampingi oleh gubernur jenderal dan perdana menteri. Ini adalah pertama kalinya pemuka agama non-Protestan diberi peran dalam penobatan.***