Ancaman Siber Semakin Canggih: Modus Operandi Hacker Ransomware dan Dilema Membayar Tebusan

- 29 Juni 2024, 17:00 WIB
Di era digital ini, para peretas (hacker) semakin cerdik dalam melancarkan aksinya. Salah satu modus yang marak terjadi adalah serangan ransomware, di mana data Anda disandera dan tebusan pun diminta.
Di era digital ini, para peretas (hacker) semakin cerdik dalam melancarkan aksinya. Salah satu modus yang marak terjadi adalah serangan ransomware, di mana data Anda disandera dan tebusan pun diminta. /

RESPONSULTENG - Di era digital ini, para peretas (hacker) semakin cerdik dalam melancarkan aksinya. Salah satu modus yang marak terjadi adalah serangan ransomware, di mana data Anda disandera dan tebusan pun diminta.

Bagaimana Cara Kerja Hacker Ransomware?

Para hacker ini biasanya menyusupkan malware ransomware ke perangkat Anda, entah melalui tautan yang terkontaminasi, email phishing, atau celah keamanan pada sistem. Setelah malware terpasang, mereka akan mengenkripsi semua file penting Anda, sehingga Anda tidak dapat mengaksesnya.

Lalu, muncullah pesan di layar yang berisi tuntutan pembayaran tebusan. Biasanya, tebusan ini harus dibayarkan dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin untuk mempersulit pelacakan.

Baca Juga: Klaim Serangan Ransomware Usai Kominfo Blokir Akses Judi Online ke Filipina dan Kamboja: Benarkah Ada Kaitan?

Dilema Membayar Tebusan: Melunasi atau Berisiko Kehilangan Data?

Membayar tebusan memang dapat mengembalikan akses ke file Anda. Namun, hal ini tidak menjamin keamanan data Anda di masa depan.

Lebih parahnya lagi, Anda berpotensi menjadi target empuk bagi serangan selanjutnya karena para hacker melihat Anda sebagai korban yang bersedia membayar.

Di sisi lain, tidak membayar tebusan berarti kehilangan akses ke data penting. Hal ini dapat berakibat fatal bagi individu maupun organisasi, seperti hilangnya data pribadi, gangguan operasional bisnis, dan kerusakan reputasi.

Baca Juga: Terkait Keamanan Data Nasional, Muncul Usulan Pembentukan Pansus PDN

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?

Pencegahan selalu menjadi langkah terbaik. Berikut beberapa tips untuk melindungi diri dari serangan ransomware:

  • Gunakan software antivirus dan anti-malware yang terpercaya.
  • Lakukan update perangkat lunak dan sistem operasi secara berkala.
  • Hati-hati saat mengklik tautan atau membuka lampiran email dari sumber yang tidak dikenal.
  • Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun online Anda.
  • Cadangkan data Anda secara teratur ke penyimpanan eksternal atau cloud.

Jika Terkena Ransomware:

Jika terlanjur terkena serangan ransomware, jangan panik. Segera lakukan langkah-langkah berikut:

  • Hentikan penggunaan perangkat yang terinfeksi.
  • Putuskan sambungan perangkat dari jaringan.
  • Laporkan kejadian kepada pihak berwenang.
  • Cobalah untuk memulihkan data dari cadangan.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan layanan decryptor.
  • Hindari membayar tebusan, karena tidak ada jaminan data Anda akan kembali.

Kesimpulan:

Ransomware adalah ancaman nyata yang perlu diwaspadai. Dengan memahami cara kerja, modus operandi, dan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat melindungi diri dan meminimalisir risiko menjadi korban. Ingat, selalu utamakan keamanan data Anda dan jangan mudah tergoda untuk membayar tebusan kepada para hacker.***

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah