Network
RESPONSULTENG - Kelompok massa Palu Menjaga Danau Poso yang merupakan komunitas yang bersolidaritas dengan Danau Poso menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Selasa (24/5/2022). Aksi yang dilakukan adalah mogok makan, dan cor kaki sebagai simbol kekecewaan massa aksi terhadap kebijakan pemerintah terkait Danau Poso.
Aksi yang digelar bersama mahasiswa di Palu itu menuntut Gubernur Rusdy Mastura memenuhi janjinya untuk bertemu dengan pemimpin PT Poso Energy. Massa aksi berharap Gubernur Sulteng dapat membahas bersama pimpinan PT Poso Energi terkait ganti rugi lahan sawah dan kebun yang terendam air akibat pembangunan PLTA oleh perusahaan tersebut.
Perwakilan massa dari Aliansi Masyarakat Adat Danau Poso mengatakan mogok makan tersebut menjadi simbol tidak tersedianya beras bagi para petani. Dia mengaku mogok makan juga sebagai simbol kelaparan yang disebabkan oleh PT Poso Energy. Sementara, cor kaki sebagai simbol petani tidak bisa lagi beraktivitas di lahan mereka akibat kegiatan PT Poso Energi.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Staf Ahli Ridha Saleh mengaku telah melakukan mediasi petani Danau Poso dengan perwakilan PT Poso Energy terkait penuntutan ganti rugi atas lahan sawah dan kebun yang terendam akibat bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Baca Juga: Dishub Kota Palu Kurang Peduli Terhadap Lampu Lalulintas
“Proses mediasi pertama sudah ada kepastian dari PT Poso Energy untuk memberikan kompensasi. Untuk saat ini, Pak Gubernur masih mengikuti rapat di Jakarta. Aspirasi kawan-kawan pasti kami sampaikan untuk ditindaklanjuti oleh Pak Gubernur,” tegas Ridha Saleh. ***
