Dishub Kota Palu Kurang Peduli Terhadap Lampu Lalulintas

RESPONSULTENG - Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, selain faktor kelalaian juga karena rambu lalu lintas tidak berfungsi, termasuk lampu pengatur lalu lintas. Kondisi tudak normal terjadi di perempatan Jalan Prof Mohammad Yamin (Jalur Dua) dengan Jalan Juanda-Veteran. Lampu merah dan hijau bersamaan menyala sehingga semua pengendara kebingungan dalam mengendarai kendaraannya masing-masing. “Eh torang bingung, kenapa so ini lampu merahh ijo” (Kita bingung kenapa ini lampu pengatur lalulintas bersamaan lampu merah dan hijaunya), ketus salah seorang pengendara dari arah Jalan Moh Yamin menuju Jalan Sisinga Mangaraja.

Baca Juga: Darurat Stunting Sulawesi Tengah

Seperti diketahui, Lampu lalu lintas merupakan pengatur ketertiban lalu lintas, kapan kendaraan bisa jalan dan kapan harus berhenti. Tiga warnayang terdapat pada lampu lalu lintas yaitu merah, kuning, dan hijau. Masing-masing dari warnatersebut memiliki makna. Hijau artinya jalan, kuning artinya hati-hati atau bersiap, dan merah artinya berhenti, ketiganya akan menyala secara bergantian. Oleh karena itu pengaturan lalu lintas sangat bergantung pada keteraturan dari pergantian warna dari lampu lalu lintas. Tapi ini malah membingungkan, ungkap Tanty salah seorang warga yang ikut menyaksikan kondisi tidak normal tersebut.

Menurutnya, lampu lalu lintas rusak atau terjadi eror,yang terlihat di salah satu lampu lalu lintas di Kota Palu. Dua warna lampu menyala secara bersamaan yaitu merah dan hijau. Padahal kedua warna tersebut jelas sangat bertentangan. Kejadian tersebut menimbulkan tanya pada sejumlahpengguna jalan, apakah harus jalan atau berhenti. Masih bagus kalau tidak terjadi kecelakaan lalulintas, tuturnya setengah kesal.

Baca Juga: Jembatan IV Tak kunjung diperbaiki, Arus lalu lintas Kota Palu Semakin Padat

Hasil pantauan media ini terlihat bahwa fenomena ini beberapa kali terjadi namun tetap tidak mendapat perhatian sesuai dengan harapan masyarakat. Dan ini sangat mengecewakan pengguna jalan raya, kata salah seorang pengguna jalan kepada Respon Sulteng. ***