RESPONSULTENG - Komisi Nilai Etika dan Nilai Kepatutan (Sinenik) Senat Universitas Tadulako (Untad) melakukan kunjungan ke Senat Universitas Negeri Makassar (UNM).
Pada kesempatan tersebut Ketua Komisi Sinenik Prof Dra. Ir Mery Napitupulu, M.Sc. Ph.D., IPM. didampingi oleh Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc., IPU. Asean Eng, Dr. Ir. Rusdin, MP., IPU., Dr. Achmad Herman, S.Sos., M.Si., dan Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes.
Sejumlah kegiatan dilakukan oleh Komisi Nenik selama melakukan kunjungan selama tiga hari mulai dari tanggal 19 sampai 21 Desember 2022.
Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Ikut Prihatin atas Musibah di PT GNI
Pada kunjunga tersebut Prof Merry menjelaskan bahwa turut hadir Komisi Etik dari masing-masing Fakultas di UNM.
"Setiap Fakultas di UNM punya Komisi Etik dan disana masing-masing satu perwakilan untuk menjadi tim 9 di tingkat Universitas," kata Prof Mery.
Prof Merry menjelaskan disebut Tim 9 karena terdiri dari 9 Fakultas dan Tim inilah yang menilai etika Dosen di UNM.
Sekaitan dengan Komisi Etik di UNM, posisinya sama seperti di Untad, dimana tidak tercatat dalam Organisasi dan Tata Kerja (OTK).
Baca Juga: Aturan, Aliansi Baru, dan Janji Safe Haven Dalam Alice in Borderland Season 2
Namun di UNM keberadaannya sangat dihargai karena fungsinya yang memang benar-benar dibutuhkan, hal ini sedikit berbeda dengan apa yang terjadi di Untad.
Komisi Etik di Untad justru mendapatkan sorotan dari sejumlah Dosen yang mempermasalahkan keberadaannya.
"Bersyukur UNM tidak ada oknum-oknum yang punya hobby menelisik segala sesuatu dari kebencian hati ," kata salah seorang Dosen Untad menyikapi apa yang terjadi dengan Komisi Etik Untad yang berbeda dengan di UNM. Kita doakan saja dosen begitu selamat dunia akhirat, tandasnya.*