Gus Miftah Sayangkan Tragedi Stadion Kanjuruhan, 'Sepak Bola Bukan Agama'

- 2 Oktober 2022, 10:29 WIB
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga telan korban jiwa.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga telan korban jiwa. /Twitter/


RESPONSULTENG – Tidak kurang dari 127 orang jadi korban sia-sia di pertandingan Arema FC Malang dan Persabaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, hanya atas nama kecintaan terhadap klub masing-masing.

Tewasnya orang-orang yang datang memberi support kepada klub Arema FC dan Persebaya, ternyata pulang ke rumah sudah dengan tanpa nyawa.

Kericuhan yang menimbulkan bentrokan yang menewaskan para supporter Arema FC dan Persabaya, sungguh sangat disesalkan.

Baca Juga: SEDANG TAYANG! Nonton Film Miracle in Cell No. 7 di Bioskop XXI PGM, Berikut Jadwal dan Harga Tiketnya

Kengerian yang terjadi, ketika Arema FC dinyatakan kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya. Tatkala pluit panjang ditiup sebagai pertanda berakhirnya pertandingan, seketika itupun supporter Arema FC tumpah dan menyerbu ke tengah lapangan.

Dari video yang beredar di semua platform media sosial menunjukkan jika kebringasan supporter Arema FC sudah di luar kewajaran.

Aparat yang berada di lokasi perandingan terlihat sangat kewalahan. Jumlah personil yang tidak sebanding dengan kebringasan penonton, tak mampu dihalau dengan baik.

Kerusuhan terus berlanjut, bahkan setelah adanya lemparan gas air mata dari petugas, serbuan massa malah semakin banyak. Seolah tidak lagi memperdulikan perintah aparat keamanan.

Baca Juga: Rizki Billar Beli Kapal Pesiar, Netizen: Mau Saingi Raffi, Tapi Pakai Duit Bini

Pelemparan demi pelembaran terus berlangsung, bahkan kebringasan itu membuat pelaku tidak lagi mengenal, mana supporter mana warga biasa, termasuk kendaraan aparat juga dihancurkan di luar arena.

Gus Miftah yang menyaksikan peristiwan itu melalului berbagai platform media soslal, memberikan komentar kesedihannya.

Gus Miftah meneteskan air mata atas tewasnya ratusan penonton pertandingan antara Arema FC Malang dengan Persebaya Surabanya di Malang.

Melalui akun TikTok @gusmiftah99, dengan penuh kesedihan, Gus Miftah mengucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiuun….Innalillahi Wa Innailaihi Rojiuun.

Baca Juga: Biar tidak Salah!! Ini Cara Memilih Sabun sesuai dengan Kebutuhan Kulitmu

“Tidak layak kiranya satu nyawa pun melayang hanya gara-gara sepak bola. Apa yang kita bela, sepak bola bukan agama. Kenapa harus kembali terjadi begitu banyak orang yang kehilangan nyawa hanya gara-gara sepak bola. Itu semua korban, Alfatiha!, ucap Gus Miftah yang sudah tidak tahan cucuran air matanya.

Tembakan gas air mata yang dilemparkan oleh aparat keamanan kepada arah supporter yang semakin brutal, mebuat situasi semakin kacau.

Mereka yang terkena gas air mata berusaha menghindar dari semakin pekatnya penglihatan mereka.

Atas kegaduhan yang semakin parah, para supporter yang saling berjuang menyelamatkan diri, justru saling injak menginjak.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah!! Ini Cara Memilih Sunblock untuk Kulitmu yang Sensitif

Tidak sedikit yang jatuh terkapar, selain karena penglihatan mereka sudah gelap akibat terkena lemparan gas aor mata, juga terinjak oleh massa brutal yang ingin mencari keselamatan masing-masing.

Ada dua kendaraan aparat yang dirusak oleh massa dalam lapangan Stadion Kunjuruhan, dan juga berlanjut ke luar lapangan, sehingga jumlah kendaraan aparat yang dirusak bertambah menjadi 8 unit.

Begitu ganasnya supporter Arema FC, pemain Persebaya yang telah berada dalam kendaraan taktis, tetap dikejar sehingga kendaraan tersebut manjadi sasaran lemparan batu dan benda-benda keras lainnya.

Akankah ada sanksi kepada Arema FC atas kebrutalan supporter yang sudah tidak menggunakan nalar atas nama fanatisme? Kita nantikan keputusan PSSI.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: TikTok @gusmiftah99


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x