Kemarau Tidak akan Serentak, Ini Wilayah Menurut BMKG akan Alami Kemarau Lebih Cepat

- 17 Maret 2024, 09:22 WIB
Diprediksi Terdampak Fenomena La Nina, BMKG Ungkap Musim Kemarau 2024 Akan Sedikit Lebih Basah
Diprediksi Terdampak Fenomena La Nina, BMKG Ungkap Musim Kemarau 2024 Akan Sedikit Lebih Basah /

RESPONSULTENG - BMKG dipimpin oleh Dwikorita Karnawati memproyeksikan bahwa musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi lebih lambat daripada tahun-tahun sebelumnya.

Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Berdasarkan perbandingan dengan data klimatologi periode 1991-2020, awal musim kemarau 2024 diproyeksikan mundur sebanyak 40%, sama sebanyak 25%, dan maju sebanyak 15%.

Wilayah yang kemarauannya diperkirakan akan mundur dikutip dari www.bmkg.go.id mencakup sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur.

Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Setelah Deteksi Tiga Bibit Siklon Tropis di Wilayah Indonesia

Kemudian sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.

Sementara itu, masih penjelasan Dwikorita, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka secara umum Musim Kemarau 2024 diprediksi bersifat NORMAL dan ATAS NORMAL.

Katanya, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) yang diprediksikan akan bersifat BAWAH NORMAL.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat.

Kemudian sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah dan sebagian Papua Selatan.

Sedangkan, wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal yaitu sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT.

Kemudian wilayah Kalimantan yaitu sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara.

Lalu bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.

"Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 317 ZOM (45,61%) akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua," ungkapnya.

"Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli 2024 sebanyak 217 ZOM (31,22%) dan September 2024 sebanyak 68 ZOM (9,78%)," terangnya.***

 

Editor: Syalzhabillah

Sumber: www.bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah