Tahun 2023 Awal Pasca Pendemi, Menkeu Optimis Soal APBN

- 31 Agustus 2022, 09:40 WIB
Harga pertalite, solar dan gas elpiji 3 kg menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lebih murah minimal 60 persen dari harga keekonomiannya./pikiran-rakyat.com
Harga pertalite, solar dan gas elpiji 3 kg menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lebih murah minimal 60 persen dari harga keekonomiannya./pikiran-rakyat.com /

RESPONSULTENG - Sebuah optimisme diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani sekaitan dengan desain APBN untuk tahun 2023 mendatang, namu kewaspadaan tetap harus dijaga, pesannya.

Menurut Sri, Apa yang disampaikan Ketua Badan Anggaran (Banggar) @dpr_ri, Said Abdullah pada rapat Selasa (30/8), APBN 2023 akan dirancang dengan optimisme namun penuh kehati-hatian agar dapat memitigasi berbagai risiko di masa mendatang.

Mempertimbangkan capaian terkini ekonomi nasional, perkembangan terkini dan prospek ekonomi global mendatang, asumsi dasar ekonomi makro tahun 2023 maka Sri Mulyani bahwa APBN ditetapkan sebagai berikut:

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 Hari ini 31 Agustus 2022 : Ada On the Spot dan Lapor Pak

Pertumbuhan ekonomi 5,3%
Inflasi 3,3%
Nilai tukar Rp14.750/US$
Tingkat bunga SBN-10 tahun 7,9%
Harga minyak US$90/barrel,
Lifting minyak 660 ribu barrel/hari
Lifting gas 1.050 ribu barrel setara minyak/hari.

Karena itu, tulis Sri, pada Tahun 2023 juga merupakan tahun pertama setelah pandemi di mana defisit APBN akan kembali di bawah 3%.

Dalam RAPBN 2023, tulis Menkeu, defisit APBN diproyeksikan sebesar 2,85% PB. Konsolidasi fiskal ini menggambarkan komitmen bersama antara pemerintah dan DPR untuk terus menjaga disiplin dan kredibilitas pengelolaan kebijakan fiskal dalam rangka menjaga keberlanjutan dan kesehatan APBNK karena peranannya yang amat sangat penting dalam meredam gejolak ekonomi.

Baca Juga: Ukraina Dimerdekakan Mikhail Gorbachev, Tapi Tidak Saat Kepemimpinan Vladimir Putin

Defisit yang lebih rendah, tulis Menkeu, akan menciptakan rang fiskal (fiscal space) yang memadai untuk mendanai prioritas pembangunan, berjaga-jaga sebagai intrumen shock absorber untuk melindungi rakyat dan perekonomian, serta menjadi jangkar bagi stabilitas ekonomi makro kita, tulis Sri.

Halaman:

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: Instagram @smindrawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah