Momen Pernikahan Cinta Nabi Muhammad & Aisha yang Begitu Indah

- 9 April 2023, 11:03 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. /Pixabay/Mohammad Sheyriyar Shah/

Seorang wanita yang benar-benar dinamis, lengkap dengan sifat-sifat kebajikan, kecerdasan dan bahkan posesif atas suaminya ada sesuatu yang sangat berbeda pada Aisyah yang membuat Nabi (damai dan berkah besertanya) begitu dekat dengannya. 

Mewariskan Warisan Suaminya 

Nabi (damai dan berkah besertanya) dan kekasihnya terhubung sebagai belahan jiwa, karena dia sering menerima wahyu ilahi ketika dia bersamanya. Fakta bahwa Tuhan memberkati dan menahbiskan pernikahan ini terbukti dalam pengakuan Nabi kepada Aisyah bahwa sebelum menikahinya, dia melihatnya dua kali dalam mimpinya. 

Kedua kali, malaikat Jibril membawanya kepadanya dengan kain sutra dan berkata kepadanya, bahwa Aisyah akan menjadi istrinya di dunia ini dan di akhirat (al-Bukhari). Persahabatan mereka yang diberkati berakhir dengan damai setelah sembilan tahun, ketika nabi menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Aisyah. 

Kematian nabi mungkin telah mengakhiri persahabatan mereka di dunia ini. Namun, hal itu tidak menghentikan misinya dan juga tidak mengakhiri peran Aishah dalam menjalankan pesan kekasihnya. 

Setelah kematian nabi, seseorang dapat benar-benar melihat tujuan ilahi di balik pernikahan ini. Karena dia menghabiskan tahun-tahun paling produktif dalam hidupnya bersama nabi, dia dapat mempelajari dan menyerap semua ajarannya.

Ini menjadi aset yang luar biasa setelah Rasulullah meninggal dunia dan hanya mungkin karena usia Aisha. Setelah kematiannya, masa muda Aisha memberinya kemampuan untuk terus menyebarkan pesan Islam selama bertahun-tahun setelah dia hidup.

Banyak sahabat Nabi (damai dan berkah besertanya) dan pengikut baru Islam akan datang ke wanita Aisyah untuk nasihat tentang berbagai masalah Islam. Kontribusinya dalam menceritakan banyak sabda nabi dan memberikan klarifikasi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan iman segera melambungkannya ke status seorang sarjana Islam terkemuka.

Peran Aisha dalam pernikahan ini adalah salah satu takdir Allah untuk memastikan bahwa ajaran Islam akan berhasil ditransmisikan ke generasi mendatang bahkan setelah Nabi (SAW) meninggal.

Kisah cinta antara Nabi Muhammad (damai dan berkah besertanya) dan wanita Aisyah mungkin tidak seperti romansa epik, tetapi tentu saja memberikan persepsi yang lebih realistis tentang bagaimana cinta sejati dapat ditemukan dalam sebuah pernikahan.

Halaman:

Editor: Muhammad Basir-Cyio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x