RESPONSULTENG - Di samping kondisi-kondisi di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit rematik, sebagaimana dikutip responsulteng.com dari Alodokter yakni :
Usia
Risiko terkena penyakit rematik, terutama rheumatoid arthritis, makin meningkat seiring bertambahnya usia.
Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko terserang rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren. Sementara, ankylosing spondylitis diketahui lebih sering terjadi pada pria.
Baca Juga: Terdapat 5 Manfaat Cincau bagi Kesehatan, Mencegah Diabetes Salah Satunya
Infeksi
Paparan infeksi diperkirakan dapat memicu perkembangan penyakit rematik, seperti lupus dan skleroderma.
Kondisi tertentu
Rematik lebih berisiko dialami oleh orang yang menderita kondisi tertentu, seperti penyakit ginjal, hipertensi, hipertiroidisme, obesitas, diabetes, aus yang berlebihan pada sendi, trauma, dan menopause dini.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Hari Ini 8 September 2022
Faktor lingkungan
Paparan asap rokok dan polusi udara juga diduga dapat meningkatkan risiko rematik.
Sebagian masyarakat di Indonesia masih menganggap bahwa mandi di malam hari dapat menyebabkan rematik.
Faktanya, mandi malam tidak menyebabkan rematik. Namun, suhu dingin diketahui dapat memperburuk nyeri pada sebagian penderita rematik.***