Network
RESPONSULTENG - Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak.
Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.
Seseorang sebagaimana dikutip responsulteng.com dari Alodokter dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Besok 9 September, Ini Kabar Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Anda
Epilepsi dapat diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi dimulai saat masih anak-anak.
Gejala dan Penyebab Epilepsi
Kejang merupakan gejala utama epilepsi. Kejang pada penderita epilepsi terbagi menjadi dua tipe, yaitu kejang total dan kejang parsial.
Oleh karena itu, gejala yang menyertai kejang dapat bervariasi sesuai tipenya.
Penyebab epilepsi belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi pola aktivitas listrik otak, yaitu cedera kepala, meningitis, dan cerebral palsy.
Baca Juga: Jangan Sepelekan !! Waspadai Bahaya Menggunakan Obat Nyamuk Bakar
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang epilepsi, yaitu:
- Riwayat epilepsi pada keluarga
- Stroke
- Demensia
- Pengobatan dan Pencegahan Epilepsi
Epilepsi tidak dapat disembuhkan. Namun, ada obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi frekuensi kejang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Besok 9 September, Ini Kabar Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Anda
Jika pemberian obat-obatan tidak cukup efektif, dokter dapat merekomendasikan operasi.
Penderita gangguan kesehatan tertentu dapat menurunkan risiko terkena epilepsi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga, dan tidak merokok.
Sedangkan pada ibu hamil, risiko terjadinya epilepsi pada bayi dapat dikurangi dengan rutin memeriksakan kandungan.***
