Jangan Remehkan Cidera dan Cubitan Ristleting, Bisa Berdampak Fatal pada Bagian Ini

- 15 Agustus 2022, 19:14 WIB
Ilustrasi Disfungsi Ereksi pada Pria
Ilustrasi Disfungsi Ereksi pada Pria /Muhammad Basir-Cyio/asui.org


RESPONSULTENG - Mencubit atau kejepit penis dengan ritsleting celana adalah jenis cedera yang paling umum, yang dihadapi oleh banyak pria.

Bahkan jika tidak hati-hati, kecubit ritleting dapat menyebabkan cidera yang jika cidera parah bukan mustahil mempengaruhi disfungsi ereksi.

Di samping itu, sering kali juga terjadi trauma pada penis akibat gesekan yang berlebihan saat melakukan aktivitas seksual, sebagaimana dilansir Responsulteng.com dari laman www.asui.org yang memuat hasil-hasil riset Arizona State Urological Institute The Center For Comprehensive Urological Care.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Senin 15 Agustus 2022, Pekerjaan Berjalan Baik, Tidak Dengan Percintaan

Trauma seperti itu terjadi pada kekasih yang sangat bergairah, serta pada pria yang baru memulai kehidupan seksualnya.

Hal seperti itu ditandai dengan lesi kulit dan gesekan lipatan di kulup. Pria yang memiliki frenulum pendek sejak lahir bisa mengalami pecahnya frenulum penis saat berhubungan intim.

Memar penis cukup umum dalam bentuk cedera yang membuat lebih dari 50% dari semua kasus kerusakannya.

Jenis trauma lainnya adalah patah tulang. Sejak tahun 2001, sejumlah negara banyak yang terkena kasus dan jumlahnya mencapai 1.331 kasus fraktur penis.

Baca Juga: Empat Tahapan untuk Diet DASH, Penting untuk Hindari Hipertensi

Cedera lain pada penis termasuk amputasi penis yang sangat jarang atau trauma langsung, paling sering selama perkelahian atau serangan.

Tanda-tanda cedera penis adalah: nyeri, bengkak, memar, pendarahan, kesulitan buang air kecil dan adanya darah dalam urin, buang air kecil tertunda dan nyeri akut saat ereksi.

Trauma dan cedera yang lebih kompleks mungkin memerlukan intervensi bedah untuk menghilangkan bekuan darah atau jaringan nekrotik.

CEDERA PANGGUL

Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh cedera panggul paling sering terjadi sebagai akibat dari tulang panggul yang retak atau memar yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan mobil.

Baca Juga: Anda Wanita Berusia Lebih 50 Tahun? Ini Tips Menjaga Vagina Sehat dan Bahagia

Setelah cedera seperti itu, individu dapat mengalami kerusakan saraf atau pembuluh darah (terutama arteri) yang tidak mampu memberikan cukup darah bagi penis untuk menghasilkan ereksi.

CEDERA PEMBULUH DARAH DAN SARAF DALAM OPERASI PANGGUL

Selama operasi kandung kemih, usus besar, rektum, komplikasi prostat dapat terjadi karena kerusakan pembuluh darah dan saraf yang diperlukan untuk ereksi penis. Saat ini, berkat penggunaan teknik hemat saraf baru.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: www.asui.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x