Penurunan Tingkat Pernikahan Akan Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi, Para Ahli Beri Peringatan

- 4 September 2022, 17:00 WIB
Tembok China negara China
Tembok China negara China /pixabay/

RESPONSULTENG - Tahun 2021, tercatat jumlah pernikahan di China terendah pada angka 7,64 juta, angka tersebut terendah dalam hampir tiga dekade.

Hal tersebut menjadi rintangan terbaru terhadap upaya untuk meningkatkan tingkat kelahiran yang turun dengan cepat di negara itu.

Ketika pemerintah mencoba untuk menghentikan krisis demografi yang menjulang.

Melansir artikel pada Pikiran-Rakyat,com dengan judul "Beijing yang Menua, China Catat Jumlah Pernikahan Terendah dalam 3 Dekade", perkawinan terkait erat dengan kelahiran di China dan penurunan angka, rekor pernikahan terendah sejak 1986 ketika Beijing mulai mengumumkan angka tersebut.

Baca Juga: Akhirnya Marcos Alonso Menyelesaikan Kepindahan Ke Barcelona

Hal ini kemungkinan akan berdampak lebih jauh pada kebijakan pemerintah untuk meningkatkan angka kelahiran.

Penurunan tingkat pernikahan juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, para ahli telah memperingatkan.

Itu adalah penurunan 6,1% dari tahun 2020, data menunjukkan; jumlahnya sekarang telah turun selama delapan tahun berturut-turut.

Serta untuk yang pertama, turun di bawah angka delapan juta pernikahan tahunan sejak 2003.

Baca Juga: Tiga Lumba-Lumba Hidung Botol Dilepaskan Kembali ke Laut

“Laporan itu menunjukkan semakin banyak orang China yang menunda untuk menikah. Hampir setengah dari pasangan yang mendaftar untuk menikah pada tahun 2021 berusia 30 tahun atau lebih, rekor tertinggi. Sekitar 19,5% berusia di atas 40 tahun,” kata situs web berita, Caixin, melaporkan.

Yang Jinrui, wakil direktur departemen pengawasan populasi dan pengembangan keluarga komisi kesehatan nasional China (NHC), mengatakan pada Januari kebanyakan orang di bawah 30 tahun menunda menikah karena tekanan besar untuk mendapatkan pekerjaan yang membayar cukup baik untuk membesarkan keluarga.

“Orang-orang yang lahir pada 1990-an dan 2000-an, yang merupakan sebagian besar dari mereka yang mungkin menikah atau memiliki bayi saat ini, telah menerima pendidikan yang lebih lama dan menghadapi tekanan pekerjaan yang lebih besar,” katanya.

Baca Juga: Hindari Satu Hal Ini Agar Mata Tetap Sehat

Fenomena tersebut menyebabkan lebih banyak dari mereka memilih untuk menunda pernikahan atau tidak pernah menikah di China, kata Yang.***(Puteri Ratnasari/Pikiran-Rakyat)

Editor: Rahmat Hidayatullah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah