Persoalan Nupur Sharma Hina Rasulullah Berbuntut Lockdown

- 30 Juni 2022, 18:55 WIB
Nupur Sharma, politisi India yang menghina Nabi Muhammad SAW dipastikan akan tindak tegas. Hal itu disampaikan Kemlu Rusia usai bertemu dengan Penasihat Keamanan India.
Nupur Sharma, politisi India yang menghina Nabi Muhammad SAW dipastikan akan tindak tegas. Hal itu disampaikan Kemlu Rusia usai bertemu dengan Penasihat Keamanan India. /Twitter/@nupursharma

RESPONSULTENG - Masih hangat polemik yang terjadi di India ketika Nupur Sharma yanng merupakan politisi ternama dari salah satu partai politik di negara tersebut melakukan penghinaan terhadap Rasulullah SAW.

Bahkan kejadian tersebut menjadi trending di twitter dengan tagar boikot India hingga berhari-hari karena banyak orang yang geram dengan pernyataanya Nupur Sharma.

Selain itu sejumlah negara Islam bahkan memboikot sejumlah barang-barang asal India agar tidak beredar di negaranya.

Baca Juga: Pihak Dokter Jelaskan Alasan Muhidin Said Jatuh Tiba-tiba

Napur Sharma pun telah melakukan klarifikasi melalui akun instagram resminya terkait dengan pernyataan kontroversialnya tersebut.

Namun ternyata tidak sampai disitu, berbagai permasalah baru bermunculan setelah hal tersebut terjadi.

Dikutip responsulteng.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Kota Udaipur India Lockdown Usai Kasus Pemenggalan Pendukung Hina Nabi Muhammad".

Permasalahan tersebut bahkan menyebabkan satu kota di India harus terkena lockdown, karena adanya kasus pemenggalan.

Ratusan polisi dikerahkan di sebuah kota India pada Rabu, 29 Juni 2022, menyusul pemenggalan seorang penjahit Hindu yang diduga dilakukan oleh dua pria Muslim.

Tindakan itu dilakukan setelah komentar oleh seorang pejabat partai yang berkuasa tentang Nabi Muhammad yang telah mengobarkan ketegangan sektarian.

Serangan berdarah dingin di kota barat Udaipur itu terekam dalam video, dengan cepat menjadi viral secara online dan mencengkeram sebuah negara dengan sejarah panjang dan eksplosif atas kekerasan komunal yang mematikan.

Video itu menunjukkan penjahit Kanhaiya Lal diserang di tokonya.

Rekaman lebih lanjut menunjukkan kedua terdakwa konon mengacungkan pisau besar dan mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi.

Mereka kemudian membenarkan pembunuhan atas dugaan dukungan Kanhaiya Lal terhadap komentar tentang penghinaan Nabi Muhammad oleh juru bicara partai BJP yang berkuasa, Nupur Sharma.

Pernyataan itu juga telah memicu protes di seluruh bagian dunia Muslim dalam beberapa pekan terakhir.

Ratusan orang telah berkumpul di luar rumah Kanhaiya Lal menjelang pemakamannya pada Rabu, 29 Juni 2022, sehari setelah beberapa ratus orang berkumpul untuk memprotes dan meneriakkan slogan-slogan Hindu sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut.

Orang-orang dengan sepeda motor dan mobil mengibarkan bendera kunyit yang merupakan warna agama Hindu, dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut hukuman mati bagi terdakwa.

Baca Juga: Bolehkah Niat Kurban Sekaligus Aqiqah? Simak Penjelasannya

Kedua pemuda itu ditangkap pada Selasa, 28 Juni 2022 ketika mereka berusaha melarikan diri dari Udaipur dengan sepeda motor.

Untuk mencegah potensi kekerasan sektarian, pihak berwenang mengerahkan 600 polisi tambahan dan menempatkan kota berpenduduk sekitar 450.000 orang itu di bawah jam malam.

Mereka juga mengatur akses internet seluler di sana, dan di bagian lain negara bagian Rajasthan.

Otoritas setempat mengeluarkan perintah lockdown selama sebulan, yang melarang empat orang atau lebih berkumpul di mana saja di negara bagian itu.

"Kedua terdakwa dalam pembunuhan itu telah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang ketat dan keadilan yang cepat," kata kepala menteri Rajasthan Ashok Gehlot, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari France24, Kamis, 30 Juni 2022.

Baca Juga: Prakiraan Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Di Wilayah Indonesia

Dia mengimbau orang-orang untuk tidak membagikan video tersebut karena akan "melayani motif para penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat".

Sementara d media sosial, anggota partai BJP yang berkuasa dan para pendukungnya menggambarkan pembunuhan itu sebagai serangan terhadap semua umat Hindu, dengan ribuan tweet membawa tagar seperti #IslamicTerrorismInIndia.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: Pikiran Rakyat France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah