Perang Dingin Korea Utara dan Korea Selatan Terus Berlanjut

2 Juli 2022, 08:13 WIB
Korea Utara menuding Covid-19 di wilayah mereka menyebar lewat balon udara yang dikirimkan dari Korea Selatan. /Reuters/Kim Hong-Ji/REUTERS

RESPONSULTENG - Perang dingin antara dua negara tetangga Korea Utara dan Korea Selatan seperti semakin menjadi-jadi.

Kedua negara ini memang sudah lama tidak akur karena sejumlah polemik yang tak kunjung ada titik temunya.

Setiap momentum juga selalu menjadi percikan api yang membuat permusuhan dua negara ini sulit untuk menemukan kesepakatan damai.

Baca Juga: Kiat Sukces dałam Berwirausaha, Gen Z Mesti Baca

Bahkan terkait dengan pendemi Covid-19 saat ini sejumlah isu dan dugaan pun bermunculan dengan latar belakang kebencian antar dua negara.

Dikutip responsulteng.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Korea Utara Salahkan Balon Udara dari Korea Selatan Sebagai Penyebab Covid-19".

Korea Utara menuduh balon udara yang dikirim pembelot dari Korea Selatan sebagai penyebab wabah Covid-19 di negaranya.

Pemerintah Korea Utara mengatakan, virus penyebab Covid-19 ada pada balon yang diterbangkan melintasi perbatasan oleh para pembelot.

Setelah mengaku bebas Covid-19 selama 2 tahun, Korea Utara mengumumkan kasus infeksi pertama pada 12 Mei 2022, sehingga memicu kekhawatiran akan bencana kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Baca Juga: Tips Gemuk Berikut Ini akan Menaikan Berat Badanmu Secara Alami

Korea Utara telah melaporkan 4.570 pasien baru yang menunjukkan gejala demam, per 1 Juli 2022. Kini, total kasus diduga Covid-19 mencapai 4,74 juta.

Otoritas kesehatan merujuk pada gejala demam daripada Covid-19, yang diduga karena kekurangan alat tes. Korea Utara hanya melaporkan 73 kematian.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian pada 2 Juli 2022, seorang tentara berusia 18 tahun dan anak berusia 5 tahun menyentuh 'benda asing' di daerah timur Kumgang pada awal April 2022.

Keduanya lalu menunjukkan gejala sakit dan dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut telah dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Korea Utara (KCNA).

"Peningkatan tajam kasus demam disaksikan di antara kontak mereka dan sekelompok orang yang demam muncul di daerah itu untuk pertama kalinya," kata laporan itu.

Baca Juga: Mahfud MD Hadiri Pelantikan Ferdinand Marcos Jr

Namun, untuk tahun ini, kelompok pembelot diperkirakan baru menerbangkan balon ke perbatasan pada akhir April 2022. Balon diterbangkan dari wilayah Gimpo barat.

KCNA memperingatkan warga untuk waspada menangani hal-hal asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya dan balon di daerah di sepanjang garis demarkasi dan perbatasan.

Walaupun laporan itu tidak menyebutkan Korea Selatan, namun aktivis pembelot Korea Utara memang kerap mengirim balon ke perbatasan.

Balon-balon yang diterbangkan tersebut telah diisi dengan selebaran anti-rezim dan bantuan kemanusiaan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa virus Corona memasuki Korea Utara melalui balon merupakan hal yang tidak mungkin.

Baca Juga: Disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden MBZ, Ini Enam Kerjasama IUAE-CEPA yang Disepakati

Seorang ahli asal Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Profesor Yang Moo Jin, meragukan akan tuduhan Korea Utara.

"Sulit untuk mempercayai klaim Korea Utara, secara ilmiah, mengingat kemungkinan virus menyebar melalui objek cukup rendah," kata Profesor Yang.

Pemerintah Korea Utara belum secara terbuka menyetujui penjelasan bahwa Covid-19 masuk ke negaranya melalui perdagangan lintas batas dengan China.*** (Hilmy Farhan/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Syalzhabillah

Sumber: The Guardian Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler