Pentingnya Tes Pendengaran Bayi Sejak Dini

- 9 September 2022, 19:33 WIB
Illustrasi Bayi
Illustrasi Bayi /instagram/@stunningchildhood/

1. Tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR)
Dokter atau perawat akan meletakkan alat sensor di kulit kepala bayi. Alat sensor ini terhubung dengan jaringan komputer yang dapat mengukur aktivitas gelombang otak bayi saat merespons bunyi yang dikirim melalui earphone kecil.

2. Tes Otoacoustic Emissions (OAE)
Tes pendengaran ini dilakukan untuk mengukur gelombang suara di telinga bagian dalam. Perangkat kecil diletakkan di telinga bayi untuk menghasilkan bunyi yang lembut dan merekam respons telinga bayi terhadap bunyi tersebut.

Hasil Tes Pendengaran Bayi Baru Lahir
Tidak membutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasil tes pendengaran pada bayi. Bahkan, hasil tes biasanya bisa diperoleh sesaat setelah tes selesai dilakukan. Jika hasil tes pendengaran menyatakan bahwa kedua telinga bayi dapat merespons dengan baik, maka kemungkinan besar bayi tidak mengalami gangguan telinga.

Namun, Anda tidak perlu khawatir apabila Si Kecil dinyatakan tidak lulus tes pendengaran. Hal ini bukan berarti ia memiliki gangguan pendengaran permanen. Bisa jadi gagalnya tes pendengaran pertama ini disebabkan oleh faktor lain, seperti:
• Terdapat cairan atau kotoran yang menyumbat saluran telinga bayi.
• Ruangan tes terlalu bising.
• Bayi terlalu banyak bergerak atau menangis.

Baca Juga: Tips Memilih Pelembap untuk Kulit Kering

Jika hasil tes pendengaran pertama menyatakan bayi tidak lulus, maka pemeriksaan ulang dapat dilakukan nantinya saat bayi berusia 3 bulan.

Pada pemeriksaan berikutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik telinga pada bayi, tes pendengaran, serta penunjang berupa timpanometri (pemeriksaan gendang telinga bayi).

Apabila bayi belum pernah menjalani tes pendengaran, maka orang tua disarankan membawa bayi ke rumah sakit untuk menjalani tes pendengaran setidaknya saat bayi berusia 1 bulan atau paling lambat 3 bulan.

Langkah Penanganan Gangguan Pendengaran Bayi
Jika hasil tes lanjutan menyatakan bahwa bayi mengalami gangguan pendengaran, maka bayi perlu mendapatkan langkah penanganan sejak usianya mencapai 6 bulan. Langkah penanganan terhadap gangguan pendengaran bayi umumnya disesuaikan dengan jenis dan tingkat gangguan pendengaran yang dialami bayi.

Baca Juga: Kenali Makanan dan Buah untuk Asam Lambung

Halaman:

Editor: Rahmat Hidayatullah

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x