Ini artinya Bapak Ibu, lanjut Rektor Unram, mereka sukses di dalam membangun karakter bangsanya, sukses dia membangun kejujuran, sukses membangun kedisiplinan, bahkan anak-anak dididik untuk tidak melakukan penghakiman sendiri.
Prof Bambang pun menceritakan bagaimana ketika sang anak ketika di New Zealand berbuat salah, malah dirinya akan mengatakan bahwa perilaku tersebut akan dilaporkan pada guru, anaknya pun mendengar.
"Bahayanya Bapak Ibu di depan kita, di kampus dan lain sebagainya kita kadang melihat sampai antar mahasiswa berkelahir," ungkapnya.
Rektor Unram itu menceritakan bahwa selama enam setengah tahun dirinya berada di Massey University, belum menemukan mahasiswa yang mencaci-caci dosen bahkan rektornya.
Baca Juga: Jadwal Siaran Televisi Kompas TV Jumat, 28 Oktober 2022, Ada Zona Inspirasi dan Target
"Disini anak-anak Unram setiap secara berkala mencaci-caci, menjugde," tekan Rektor Unram.
Prof Bambang pun berpesan kepada seluruh peserta kiranya dapat memberikan masukan kepada Mas Menteri dan Pemerintah agar mencari solusi tindakan untuk membangun karakter bangsa Indonesia.
Sebab katanya, Character Building is important, dan ketika itu bisa dilakukan maka yang lainnya juga bisa dilakukan.***