Karir Graham Potter yang Melejit Dari Posisi Kepelatihan Universitas Menjadi Manajer Chelsea

- 14 Januari 2023, 07:27 WIB
3 Pelatih yang Diprediksi Gantikan Graham Potter di Chelsea
3 Pelatih yang Diprediksi Gantikan Graham Potter di Chelsea /Youtube Chelsea Football Club/

Tapi karir kepelatihannya di Uni tidak hanya terbatas pada Liga Timur Kabupaten Utara, karena selama peran sebelumnya di Universitas Hull, dia diangkat menjadi direktur teknis Ghana untuk Piala Dunia Wanita 2007 di China. Kemudian datang pekerjaan di Swedia, di mana Potter akan benar-benar terkenal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Besok 14 Januari 2023

Direkomendasikan kepada ketua FK Ostersunds Daniel Kindberg oleh mantan rekan setimnya di Boston pelatih Newcastle saat ini Graeme Jones - pada Desember 2010, Potter pergi ke Skandinavia bersama keluarganya. Putranya, Charlie, baru berusia 11 bulan dan klan Potter menghadapi banyak tantangan untuk menetap di wilayah es.

"Berhenti bermain sepak bola pada usia 30 tahun adalah hal yang sulit, tetapi meninggalkan Ostersund bahkan lebih traumatis," kata Potter, yang dengan senang hati mengakui bahwa dia meneteskan air mata di tengah kepergiannya. “Sulung saya kesal, menangis, meninggalkan sekolahnya. Istri saya sangat senang di sana.

"Ketika kami pindah ke Swedia, rasanya seperti sebuah perjalanan dan rasanya kami selalu akan kembali ke Inggris. Tapi itu adalah rumah kami. Kami punya teman di sana. Itu adalah tempat yang spesial dalam hal keluarga muda kami. Anda merasa bahwa Anda mungkin tidak akan kembali ke sana dan itu menyedihkan."

Swansea baru saja terdegradasi dari Liga Premier dan skuad mereka membengkak, karena masalah keuangan muncul di Stadion Liberty. Membawa kembali gaya sepakbola cair tim Welsh yang membuat mereka mendapatkan pujian di bawah pendahulu Roberto Martinez, Brendan Rodgers dan Michael Laudrup, Potter membawa mereka finis di urutan ke-10 dan menstabilkan klub setelah jatuh dari kasta teratas mereka.

Brighton telah memantau pekerjaannya di Ostersunds dan menerkam setelah memecat Chris Hughton pada 2019, meski memimpin Seagulls ke tempat aman selama dua musim pertama mereka di Liga Premier. Finis pertama di urutan ke-15 dan ke-16 bukanlah hal yang patut diteriakkan dari sudut pandang Potter, tetapi dia sedang membangun.***

Halaman:

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: mirror.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x