Network
RESPONSULTENG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Abdul Kahar, mengumumkan upaya untuk meningkatkan kualitas sasaran dan inovasi Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka.
Abdul Kahar menyatakan komitmen Kemendikbudristek dalam meningkatkan akses pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi, dengan fokus pada percepatan pembangunan sumber daya manusia unggul, yang salah satunya dilakukan melalui KIP Kuliah Merdeka.
Salah satu langkah yang diambil adalah peningkatan kuota penerima KIP Kuliah Merdeka menjadi 200.000 mahasiswa, sehingga total sasaran penerima KIP Kuliah tahun ini mencapai 985.577, termasuk mahasiswa baru dan yang sudah menerima bantuan sebelumnya.
Baca Juga: Panduan Penting! 5 Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Saat Mendaftar KIP Kuliah 2024
Selain peningkatan kuota, integritas data calon penerima KIP Kuliah juga ditingkatkan dengan mengintegrasikannya secara lebih baik dengan Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek, khususnya data ekonomi calon penerima, untuk meningkatkan ketepatan sasaran.
Kemudian, layanan KIP Kuliah Merdeka juga ditingkatkan melalui pengembangan Monitoring Proses Pencairan, serta disediakannya layanan penyaluran biaya hidup melalui layanan keuangan digital (fintech), yang akan diujicobakan pada semester gasal tahun akademik 2024/2025.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menegaskan pentingnya memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia dari berbagai latar belakang, termasuk dari keluarga miskin dan rentan, untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kampus-kampus terbaik di seluruh Indonesia.
Harapannya, KIP Kuliah Merdeka dapat memberikan harapan bagi generasi muda Indonesia dari berbagai daerah untuk mencapai pendidikan tinggi, yang merupakan salah satu langkah penting dalam memutus mata rantai kemiskinan demi Indonesia yang lebih sejahtera di masa depan, menuju Indonesia Emas tahun 2045.***
