RESPONSULTENG - Seorang pemimpin separatis Papua Barat bernama Filep Karma yang terkenal telah dibebaskan dari penjara setelah lebih dari satu dekade di balik jeruji besi, sebagai tanda baru bahwa Indonesia dapat mengurangi cengkeramannya yang ketat di wilayah timur yang bergolak.
Filep Karma, tahanan politik Papua Barat yang paling menonjol dan dihukum karena mengibarkan bendera pro-kemerdekaan, berjalan bebas dari penjara pada hari Kamis dengan sambutan emosional oleh ratusan pendukung yang bersorak.
Pembebasannya telah ditunda selama berbulan-bulan setelah dia menolak untuk mengaku bersalah sesuai dengan tuntutan dari pemerintah.
Baca Juga: Dekan Fapetkan Untad Hadiri Munas FPPTPI di Universitas Mulawarman
Pada akhirnya, pihak berwenang setuju untuk memberinya remisi hukuman untuk perilaku yang baik, menurut Human Rights Watch.
Namun Karma yang berusia 56 tahun mengatakan dia telah ditekan oleh para pejabat untuk meninggalkan penjara di pinggiran kota Jayapura, yang menurutnya terasa seperti di rumah sendiri setelah bertahun-tahun.
"Ketika saya dipenjara, saya berpikir bahwa saya akan dibebaskan pada 2019, dan tiba-tiba saya dikeluarkan - jadi saya terkejut," katanya.
Langkah itu dilakukan setelah Presiden Indonesia Joko Widodo berjanji untuk meningkatkan mata pencaharian di wilayah miskin, di mana pasukan keamanan telah lama menghadapi tuduhan pelanggaran hak terhadap penduduk setempat atas nama operasi anti-pemberontak.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Besok 2 November 2022