Network
RESPONSULTENG - Kata pepatah, yang abadi di muka Bumi ternyata hanya satu. Yakni ketidakabadian itu sendiri.
Itulah suasana batin yang saat ini tersingkap ke permukaan antara Cak Imin (Muhaimin Iskandar) dan Yenny Wahid.
Di masa silam, keduanya begitu mesra dalam politik. Bahkan di mana ada Yenny di situ ada Cak Imin. Bahkan keduanya ibarat amplop dan prangko, kata banyak pihak di masa silam.
Kini, suasana itu telah tiada. Walau temali keduanya bukan larung di Sungai Aare, namun kemesraan keduanya hilang di telan masa.
Ketua Umum PKB Cak Imin tak pernah memberi pengakuan sedikit pun jika Yenny Wahid adalah mantan kader PKB.
Cak Imin dengan lantang menuliskan dalam Instagram pribadinya bahwa Yenny tak pernah jadi kader PKB sejak dulu sampai sekarang, tulis Muhaimin Iskandar di IG @cakiminow.
Putri Presiden RI ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini terus memanas dengan Cak Imin. Bahkan keduanya saling berbalas pantun di Medsos.
Yenny Wahid yang nama lengkapnya adalah Zannuba Ariffah Chafsoh, semakin jauh dari kemesraan dengan Cak Imin, yang tak seindah lagi di masa silam.
Baca Juga: Antisipasi Buzzer dalam Pemilu, Pemerintah Harus Lakukan Ini
Cak Imin bahkan dengan tegas mengatakan jika Yenny bukan bagian dari PKB. Yang Yenny lakukan justru sering menyerang partai PKB, tulis Cak Imin.
Muhaimin juga menyinggung jika partai bentukan Yenny tak pernah lolos dalam verifikasi. Jadi jikapun Yenny menyerang PKB sama sekali tidak berpengaruh, tulisnya.
Yenny yang mendapat serangan bertubi-tubi juga membalas cuitan Cak Imin. Yenny menyindir kalau Cak Imin tidak bisa
membentuk partai, kecuali hanya bisa merebut PKB dari Gus Dur, tulis Yenny dalam instagram @yennywahid.
“Cak min juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak," tulis Yenny.
Banyak pihak yang tidak menyangka jika keduanya dipisah oleh politik. Cak Imin adalah keluarga dekat dengan Gus Dur.***
