Bincang Santai Berbuah Komitmen 'Dukung Calon Legislatif 2024 Kantongi Sertifikat Lingkungan Hidup'

11 Februari 2023, 15:25 WIB
Pembicara webinar FKPPAI /Syalzhabillah/

RESPONSULTENG - Permasalahan lingkungan kini menjadi topik pembicaraan sejumlah kalangan mulai dari skala lokal hingga internasional bahwa termuat dalam 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Isu lingkungan ini pun menjadi hal yang secara konsisten diperhatikan oleh berbagai pihak baik itu pemerintah, politisi, akademisi, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat.

Namun sayangnya masih minim dan tidak viral menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat luas apalagi kaum muda saat ini.

Hal inilah yang menjadi tolak pergerakan Forum Komunikasi Pemuda Pencinta Alam Indonesia (FKPPAI) yang menyelenggarakan webinar bertajuk “Pentingnya Kader Konservasi Bagi Pembangunan Berkelanjutan".

Baca Juga: Pensaran dengan Kisah Cinta Pisces Yuk Intip Ramalan Zodiak Edisi 11 Februari

Berbagai isu lingkungan khususnya persoalan hutan digoreng habis dalam pembahasan santai tapi penuh semangat cinta lingkungan bersama para narasumber yang berasal dari berbagai latar belakang di antaranya Firman Tendry, SH., MH., H. Yanuar Prihatin, M.Si, Muh Basir, dan sejumlah peseta lainnya.

Namun Dr. Ir Bambang Hendriyono, MM. selaku Sekjen KLHK yang diharapkan hadir belum bisa membersamai karena satu dan lain hal.

Pada webinar tersebut sebagai moderator adalah Priyo Pamungkas K., S.Sos yang juga Wakil Ketua Umum FKPPAI dan hadir pula Alam Slamet Barkah sebagai ketua FKPPAI.

Diawali dengan Tokoh Publik Senior GMNI Mapala Equil Unsrat, Firman Tendry, SH., MH. yang menekankan betapa pentingnya untuk menciptakan kader-kader yang sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga: Masih Penasaran dengan Karir Leo, Yuk Intip Ramalan Zodiak Edisi 11 Februari

Pada kesempatan tersebut diungkapkan oleh Firman Tenry bahkan bukan hanya anak muda tapi semua calon-calon legislatif harus bisa diisi oleh orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap lingkungan.

Lebih dalam Firman pun berbicara soal Ecodemocrasy yang harus sudah mulai digaungkan sejak dini di tanah air.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan yang dilontarkan oleh H. Yanuar Prihatin, M.Si yang juga merupakan Anggota DRP RI Fraksi PKB sekaligus Pembina FKPPAI Nasional bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan hutan.

Namun, diungkapkan oleh Yanuar, bahwa saat ini walaupun pemerintah melalui DPR telah berupaya semaksimal mungkin tapi masih saja ada oknum-oknum yang memanfaatkan kekayaan alam ini.

Sehingga dirinya mengharapkan agar kiranya FKPPAI ini bisa mengedukasi masyarakat dan juga bisa mencetak kader-kader yang peduli dengan lingkungan sehingga hutan yang menjadi kekayaan Ibu Pertiwi bisa terjaga.

Baca Juga: Aries Bisa Merencankan Hal Sesuai Ramalan Zodiak Hari Ini 11 Februari

Dalam kesempata tersebut pun dari sudut pandang akademisi hadir Prof. Dr. Ir. M. Basir yang menyelami materi dari sisi keilmuannya.

Dosen asal Universitas Tadulako ini mengungkapkan bahwa hutan sendiri memiliki peranan yang vital sebagai catchment area untuk melindungi area di bawahnya.

Maka, kata Basir, ketika daerah tersebut dirusak dan dirubah fungsi dari fungsi ekologis menjadi fungsi ekonomi, maka efeknya akan berdampak pada daerah dibawahnya dan inilah yang menjadi penyebab terjadinya bencana alam seperti banjir.

Karena menurut pandangannya saat ini fungsi hutan telah berubah, yang semestinya sebagai ecological function justru kini menjadi economical fungction, tandasnya. Dan, kata Basir, semua ini sangat terkait dengan dimensi anthropogenic. Siapa mereka? Ya mulai dari politisi, pemerintah hingga Pelaku dalam korporasi dan personal, tegasnya.

Sejumlah fakta pun dikemukakan oleh para narasumber tentang bagaimana saat ini banyak fenomena yang terjadi di sejumlah daerah tentang penambangan dan alih fungsih hutan yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: Semua Bisa Tahu Soal Leo dari Ramalan Zodiak Besok 12 Januari

Dan hal yang sangat disayangkan adalah adanya keterlibatan pejabat-pejabat setempat dalam proses perusakan hutan tersebut.

Berakar dari fakta tersebut akhirnya tercetuslah sebuah ide dari Firman Tenry yang disambut baik oleh FKPPAI agar nantinya calon legislatif harus memiliki wawasan lingkungan yang mumpuni yang tersertifikasi.

Ide ini disambut baik oleh Yanuar Prihatin dan Prof Basir serta seluruh peserta termasuk anggota FKPPAI agar nantinya bisa tercipta atmosfer cinta lingkungan di dalam tatanan pemerintahan Indonesia dan mengungkapkan siap untuk menjadi bagian dari komitmen tersebut.

Atas semua itu, maka salah satu komitmen yang mengemuka adakah perlunya minimal 30 persen calon legislatif 2024 memiliki pemahaman Lingkungan agar menjadi eco-politician atau green-politician, harap Firman Tendry, SH., MH.***

Editor: Syalzhabillah

Tags

Terkini

Terpopuler