Network
Buya Yahya selanjutnya menjelaskan, terkait penyakit Ain, Nabi Muhammad SAW menyebutnya al 'ainu haqqun.
“al 'ainu haqqun kata Baginda Nabi SAW. Ain itu benar adanya,” terang Buya Yahya.
Buya Yahya memberikan penjelaskan, Ain menurut ibnu Hajar al ain adalah mata artinya secara lafadz.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, Berikut Amalan yang Paling Banyak Pahalanya di Bulan Muharram
“Cuman kalau sudah Ain disini maknanya apa? Melihatnya seseorang dengan kekaguman. Bagus oh. Tapi ada hasut nya dia. Makanya hati-hati ada orang hasut, dari orang yang memang jiwanya busuk, maka akan menjadi dia itu tersakiti, jadi ada tiba-tiba menangis,” urai Buya Yahya.
Buya Yahya menuturkan, Ain adalah pandangan yang disertai pengaruh jiwa yang busuk kepada seseorang, sehingga pandangan tersebut membuat orang lain sakit.
“Jadi, kadang-kadang karena hasut. Pandangan orang yang hasut, pandangan kagum karena tampak ganteng, kemudian ada pengaruhnya dari jiwa busuk ada hasut di dalamnya, itu Ain seperti diceritakan para ulama,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengatakan, umat Islam jangan takut akan hal tersebut, karena memiliki pertahanan atau pelindung sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Puasa Muharram, Begini Niat dan Artinya
“Tidak perlu takut, karena kita punya benteng yang diajarkan Nabi SAW, biasakan jika hendak tidur anak-anak kita bacakan Mu'awwidzatain, yaitu surah Al Falaq dan An-Nas, dibacakan Ayat Kursi. Jika sudah kena Ain langsung diruqyah,” ucap Buya Yahya.***
