RESPONSULTENG - Ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima menjadi ibadah yang seluruh muslim pasti ingin menjalankannya.
Berbagai keistimewaan dan makna yang begitu dalam melekat pada ibadah haji sebagai rukun Islam bagi umat muslim.
Berikut ini dikutip responsulteng.com dari nu.or.id bagaimana makna ibadah saji dalam setiap elemen pelaksanaannya.
Baca Juga: Istana Presiden Gotabaya Rajapaksa Dikuasai Masyarakat Sri Lanka, Sampai Mandi di Kolam Renang
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan haram (dimuliakan) di dalam Islam.
Tiga bulan lainnya adalah Muharram, Rajab, dan Dzulqa’dah. Keistimewaan Dzulhijjah ditandai antara lain dengan adanya ibadah-ibadah tertentu yang tidak mungkin dikerjakan umat Islam di bulan-bulan lainnya, yakni haji dan kurban.
Secara bahasa dzulhijjah merupakan frasa yang terdiri dari kata dzû (memiliki) dan al-hijjah (haji).
Dinamakan demikian karena hanya di bulan ke-12 dalam kalender hijriah ini, ada pelaksanaan ibadah haji.
Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Karena masuk rukun atau pilar, ibadah ini tentu bukan ibadah yang remeh.
Ia wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang mampu. Kemampuan ini meliputi kemampuan secara fisik, ekonomi, juga keamanan.