Bila Allah menciptakan marah misalnya, bukan berarti ingin menjadikan kita sebagai pemarah, apalagi beringas nan buas, namun untuk melatih sifat sabar agar semakin kuat dan matang.
Pun demikian bila hadir sifat sombong misalnya, bukan berarti ingin menjadikan kita sebagai pribadi yang angkuh.
Namun untuk melatih kerendahan hati supaya tampil di muka Demikian seterusnya.
Parameter kesuksesan muslim yang beridul Adha dapat diukur dari terkikisnya sifat fujur yang dimiliki, sekaligus penguatan sinyal takwa yang mampu diterjemahkan dalam perilaku sehari-hari.
Kita juga diminta untuk mencermati setiap ritual haji yang berlangsung di tanah suci, agar dapat mengambil hikmah Rabbani sekalipun tak hadir di rumah Ilahi.
Boleh jadi banyak orang mabrur walau tak pergi haji, namun tak sedikit orang berhaji mabrurnya hanya di peci.
Kami mendorong seluruh umat Islam agar dapat merenungi kedalaman makna ini, hingga dapat merayakan idul Adha dengan makna yang "sesungguhnya".
Yang melahirkan kedamaian dan ketentraman dalam menjalani kehidupan. Sungguh, jiwa yang tenang selalu melahirkan ibadah yang cemerlang, kreatifitas yang benderang, serta hasil yang gemilang.
Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Donasi, Begini Klarifikasi ACT
Jiwa ini pula yang akan meraih panggilan mesra Ilahi kala menghadap keharibaanNya.
Semoga Allah membahagiakan kita dengan menanamkan keluhuran hikmah ini di lubuk jiwa. Amiin. Wallahu a'lam
Jazakumullah Khairan Katsira.
Demikianlah penjelasan singkat mendalam Ustadz Adi Hidayat pada akun Instagramnya.***