RESPONSULTENG - Pikirkan ozon sebagai SPF Bumi. Saat menipis atau menghilang, semakin banyak radiasi UV yang bocor.
Penelitian 2011 yang lebih lama memperkirakan bahwa pengurangan hanya 1 persen pada ketebalan lapisan ozon meningkatkan kejadian karsinoma sel skuamosa sebesar 3 hingga 4,6 persen, karsinoma sel basal sebesar 1,7 hingga 2,7 persen, dan melanoma sebesar 1 hingga 2 persen.
Sudah menjadi kanker paling umum di AS menurut penelitian 2016, tingkat kanker kulit terus meningkat di seluruh dunia.
Baca Juga: Manfaat Air Putih, Salah Satunya bagi Pencernaan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 2-3 juta kanker kulit non-melanoma dan 132.000 kanker kulit melanoma terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
Badan Perlindungan Lingkungan atau The Environmental Protection Agency (EPA) mencatat bahwa beberapa zat berbeda mempengaruhi penipisan ozon, seperti:
- klorofluorokarbon (CFC)
- halon yang mengandung bromin dan metil bromida
- hidroklorofluorokarbon (HCFC)
- karbon tetraklorida (CCI4)
- metil kloroform
Zat-zat ini sering ditemukan dalam aerosol, produk busa, lemari es, AC, dan pelarut pembersih.
Baca Juga: Konsumsi 4 Macam Makanan Ini, Dapat Tingkatkan Kesuburan
Radiasi UV bukan satu-satunya penyebab kanker kulit yang terkait dengan perubahan iklim. Polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil juga dapat meningkatkan tingkat kanker kulit.