Apakah Penurunan Seksualitas tidak Dapat Dihindari Selama Menopause? Simak Penjelasannya

- 20 Juli 2022, 17:49 WIB
Ilustrasi Saat Seorang Wanita Memaskui Masa Menopause
Ilustrasi Saat Seorang Wanita Memaskui Masa Menopause /Muhammad Basir-Cyio/nwhn.org

RESPONSULTENG - Bagi kebanyakan orang, setidaknya beberapa aspek seksualitas menurun seiring bertambahnya usia, seperti tingkat keinginan atau frekuensi aktivitas seksual.

Ada banyak alasan biologis dan non-biologis hal ini busa terjadi, termasuk kesejahteraan dan kesehatan seseorang, gaya hidup, serta faktor interpersonal dan psikososial (seperti kualitas hubungan, atau masalah kesehatan mental).

Berlawanan dengan kesalahpahaman yang umum diketahui, transisi menopause dan penurunan kadar estrogen yang diakibatkannya, tidak membuat seorang wanita harus kehilangan total hasrat seksual, sebagaimana dikutip Responsulteng.com melalui laman www.nwhn.org.

Baca Juga: Jangan Asal Pakai, Produk Makeup Punya Masa Kedaluwarsa

Wanita dapat merasakan berbagai tingkat perubahan fungsi seksual selama menopause, tetapi perubahan ini tidak mutlak, konstan, atau tidak dapat diubah.

Baik pria maupun wanita mengalami penurunan hasrat dan aktivitas seksual seiring bertambahnya usia, dan penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terkait dengan hubungan seseorang dan pasangan memainkan peran penting dalam tingkat hasrat dan frekuensi aktivitas seksual.

Setiap wanita, menopause atau tidak, memiliki pendekatan yang unik, dan harapan tentang seksualitas. Keinginan dan disfungsi seksual bervariasi dari wanita ke wanita lainnya.

Beberapa wanita menopause mungkin tidak melakukan aktivitas seksual karena kurangnya keinginan dan, dengan tidak adanya harapan pasangan atau pribadi, dapat melewati menopause tanpa keluhan tentang seksualitas.

Baca Juga: Ingat, Ini Larangan bagi Jemaah Haji Selama di Madinah

Sebaliknya, ada wanita lain mungkin memiliki rasa dan keinginan seksual, tetapi menghadapi kesulitan dalam kepuasan seksual karena rasa sakit karena kekeringan pada vagina.

Beberapa wanita tidak mengalami perubahan sama sekali yang mereka kaitkan dengan menopause. Studi terlama tentang pengalaman wanita dengan penuaan melihat secara khusus pada masalah perubahan fungsi seksual.

The Study of Women's Health Across the Nation (SWAN), yang mengikutkan wanita yang berusia antara 42 dan 52 tahun ketika penelitian dimulai, meneliti kontribusi relatif menopause dan faktor-faktor lain pada perubahan seksualitas.

Baca Juga: Kenapa Duck Syndrome atau Sindrom Bebek Bisa Terjadi?

• Wanita menopause dapat dan memang menikmati aktivitas seksual.

• Transisi menopause tidak secara independen menyebabkan gairah seksual wanita berkurang, aktivitas seksual berkurang, dan tingkat kenikmatan fisik yang lebih rendah, meskipun dapat berkontribusi pada masalah ini.

• Gejala menopause vasomotor berupa hot flash dan keringat malam tidak berhubungan langsung dengan fungsi seksual. Namun, ketika gejala menopause ini menyebabkan kesusahan dan mengganggu tidur, mereka secara tidak langsung dapat berkontribusi pada faktor psikologis yang memengaruhi fungsi seksual.

• Kekeringan vagina, yang merupakan salah satu gejala menopause yang paling umum, dapat menyebabkan nyeri vagina dan berkurangnya kenikmatan fisik selama penetrasi, yang dapat menyebabkan berkurangnya hasrat seksual selama menopause.

• Kesehatan dan kesejahteraan umum: Penyakit kardiovaskular, obesitas, masalah sendi, dan kondisi urogenital (seperti inkontinensia urin dan operasi panggul) dapat memengaruhi kenyamanan aktivitas seksual.

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari ‘Mantan Kekasih’, Kim Go Eun Bikin Penggemar Heboh

• Faktor gaya hidup: Olahraga dan diet sehat melindungi dari kondisi seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes yang dapat memengaruhi kesehatan dan seksualitas. Beberapa studi penelitian yang kuat telah menemukan bahwa menjadi aktif secara fisik dikaitkan dengan tingkat keterlibatan dan kenikmatan seksual yang lebih tinggi.

• Faktor interpersonal: Kualitas hubungan dengan pasangan, dan kesehatan umum dan seksual pasangan, dapat berkontribusi pada pengalaman dan kepuasan seksual. The Melbourne Women's Midlife Health Project (MWMHP) menemukan bahwa faktor hubungan dan fungsi seksual sebelumnya dan merupakan penentu yang lebih penting dari respons seksual daripada tingkat estrogen wanita.

• Faktor psikososial: Wanita yang mengalami depresi atau memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi memiliki fungsi seksual yang kurang optimal. Studi observasional Women's Health Initiative (WHI) menemukan bahwa - terlepas dari tahap menopause - tingkat dukungan sosial yang dilaporkan lebih tinggi (seperti memiliki teman) mengarah ke tingkat keterlibatan dan kenikmatan seksual yang lebih tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa ada banyak faktor yang dapat mendorong perubahan seksualitas seiring bertambahnya usia wanita.

Baca Juga: Bosan Resep Nasi Goreng Biasa? Coba Tambahkan Kangkung

Kami menyarankan wanita untuk tidak merasa ketakutan menjelang menopause agar tidak kehilangan seksualitas atau kemampuan untuk mengalami kenikmatan seksual.

Sebaliknya, kami mendorong perempuan untuk menyadari berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka, termasuk seksualitas mereka, dan mencari cara untuk mengatasi perubahan ini selama dan setelah transisi menopause.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: www.nwhn.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x