Empty Sella Syndrome, Penyakit Berbahaya dan Langkah Dapat Diobati dengan Hal Ini

12 April 2023, 11:57 WIB
Ilustrasi - Info empty sella syndrome adalah apa yang diderita artis Ruben Onsu dilengkapi gejala dan penyebab penyakit langka di otak. /PEXELS/Anna Shvets

RESPONSULTENG - Sebuah penyakit yang kini menjadi pembicaraan yaitu empty sella syndrome setelah Ruben Onsu mengatakan bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.

Penyakit ini sangat berbahaya dan langkah maka perlu diketahui bagaimana cara mendiagnosis empty sella syndrome.

Selain cara mendiagnosis berikut ini dikutip responsulteng.com dari Alodokter pengobatan empty sella syndrome.

Untuk mendiagnosis empty sella syndrome, dokter akan bertanya seputar riwayat kesehatan pasien maupun keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang.

Baca Juga: Temui Fumio Kishida, Joko Widodo Undang Hadir dalam Presidensi G20

Pemeriksaan penunjang akan meliputi tes darah untuk mendeteksi kadar hormon tertentu, serta CT scan atau MRI kepala untuk menilai keadaan sella tursika dan kelenjar pituitari.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan pasien mengalami empty sella syndrome tetapi kelenjar pituitari tidak berubah secara signifikan, fungsi hormon tidak terganggu, dan tidak ada gejala, penanganan secara medis umumnya tidak perlu dilakukan dan hanya pemantauan rutin.

Namun, bila kelenjar pituitari menyusut sehingga mengganggu fungsi hormon dan menyebabkan berbagai gejala.

Dokter akan memberikan pengobatan yang bisa membuat hormon dalam tubuh kembali seimbang.

Baca Juga: Viral Video Jeje Slebew Marah Marah Saat di Citayam Fashion Week Berikut Ulasannya

Selain itu, pengobatan lainnya, seperti antinyeri, obat tetes mata, maupun antihipertensi, juga akan diberikan untuk meredakan gejala.

Jika terjadi kebocoran cairan serebrospinal melalui hidung, tindakan operasi mungkin akan dilakukan.

Sebenarnya, penyakit ini tidak berbahaya selama dikontrol dan diobati sejak dini. Meski begitu, komplikasi yang timbul akibat tekanan pada otak, gangguan hormon, maupun masalah aliran cairan serebrospinal berisiko membuat kondisi penderitanya memburuk hingga berakibat fatal.

Baca Juga: Prakiraan Tinggi Gelombang Wilayah Indonesia 29 Juli 2022

Empty sella syndrome memang jarang sekali terjadi. Namun, bila muncul keluhan yang menyerupai gejala empty sella syndrome, segeralah periksakan ke dokter.

Hal ini dilakukan agar penyebabnya bisa diketahui dan segera ditangani dengan baik oleh para ahlinya.***

Editor: Syalzhabillah

Tags

Terkini

Terpopuler